25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:10 AM WIB

Rambut Suciari Diambil untuk Tes DNA, Mengarah Konsumsi Obat Keras

DENPASAR – Sampai saat ini Forensik RS Sanglah belum menerima hasil toksikologi untuk mengetahui penyebab kematian Kadek Suciari, 20, eks pelajar SMK yang meninggal di dalam kamar kosnya di Kubutambahan, Buleleng.

Meski begitu, Forensik RS Sanglah tetap mengambil sampel rambut korban yang meninggal dengan bayi laki-laki dalam kandungan tersebut untuk dilakukan tes DNA.

Kepala Forensik RS Sanglah dr. Dudut Rustyadi mengatakan, usai otopsi, tes DNA, dan toksikologi, jenazah korban langsung dipulangkan ke Buleleng 28 Mei lalu.

“Sudah diambil sample tapi belum diperiksa. Menunggu permintaan dari polisi,” ujar dr Dudut Rustyadi.

Sampel yang dimaksud adalah rambut dari Suciari. Sedangkan untuk uji toksikologi belum juga kelar sebab terhalang dengan banyaknya hari libur.

Pemeriksaan sendiri dilakukan oleh tim laboratorium forensik. Pemeriksaan ini penting untuk mengetahui penyebab kematian Suciari. Apakah karena overdosis obat atau karena hal lainnya. 

Sebab beberapa obat yang ditemukan di tempat kejadian juga berjenis berbahaya. Informasi pihak kepolisian menyebutkan, dalam kamar Suciari sudah diamankan obat bermerek Miprost misoprosol yang termasuk obat berbahaya.

Sebelumnya, ahli farmasi menyebut obat ini masuk dalam golongan obat keras yang  beredar di pasaran yang mestu dijual dengan resep dokter. 

DENPASAR – Sampai saat ini Forensik RS Sanglah belum menerima hasil toksikologi untuk mengetahui penyebab kematian Kadek Suciari, 20, eks pelajar SMK yang meninggal di dalam kamar kosnya di Kubutambahan, Buleleng.

Meski begitu, Forensik RS Sanglah tetap mengambil sampel rambut korban yang meninggal dengan bayi laki-laki dalam kandungan tersebut untuk dilakukan tes DNA.

Kepala Forensik RS Sanglah dr. Dudut Rustyadi mengatakan, usai otopsi, tes DNA, dan toksikologi, jenazah korban langsung dipulangkan ke Buleleng 28 Mei lalu.

“Sudah diambil sample tapi belum diperiksa. Menunggu permintaan dari polisi,” ujar dr Dudut Rustyadi.

Sampel yang dimaksud adalah rambut dari Suciari. Sedangkan untuk uji toksikologi belum juga kelar sebab terhalang dengan banyaknya hari libur.

Pemeriksaan sendiri dilakukan oleh tim laboratorium forensik. Pemeriksaan ini penting untuk mengetahui penyebab kematian Suciari. Apakah karena overdosis obat atau karena hal lainnya. 

Sebab beberapa obat yang ditemukan di tempat kejadian juga berjenis berbahaya. Informasi pihak kepolisian menyebutkan, dalam kamar Suciari sudah diamankan obat bermerek Miprost misoprosol yang termasuk obat berbahaya.

Sebelumnya, ahli farmasi menyebut obat ini masuk dalam golongan obat keras yang  beredar di pasaran yang mestu dijual dengan resep dokter. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/