34.7 C
Jakarta
30 April 2024, 13:28 PM WIB

Ini Profil Bule Aussie yang Ditemukan Tewas Mengenaskan di Kontrakan..

DENPASAR – Penyidik Polsek Kuta Selatan langsung memeriksa sejumlah saksi atas kematian bule Australia, Stainer Lion Petter, 58,

yang ditemukan tewas di rumah kontrakannya di Perum Kampial Resident III No 6, Kuta Selatan dengan cara gantung diri kemarin.

Indikasi awal, korban melakukan aksi bunuh diri lantaran tidak memiliki uang untuk bayar uang kontrakan. 

Saksi pertama yang diperiksa adalah pemilik rumah kontrakan, I Wayan Wela. Kepada penyidik, warga Jalan Srikandi 36, Lingkungan Penyarikan, Kelurahan Benoa,

Kuta Selatan, Badung, itu mengungkapkan bahwa korban tercatat ngontrak di rumahnya itu sejak 30 Juni 2017, bersama istrinya Tati.

Keduanya mengontrak rumah itu dengan harga Rp 15 juta per tahun. Namun, pasangan ini baru membayar Rp 10 juta.

Nah, pada 30 Juni 2018, ia bertandang ke rumahnya itu dengan maksud untuk meminta sisa uang kontrakan serta memberitahu masa kontrakan selesai.

Beberapa kali pemilik rumah datang dan menagih uang itu, bule Aussie ini mengaku tidak memiliki uang untuk membayar.

Pun Wayan Wela sempat datang ke lokasi dengan maksud menanyakan lagi kelanjutan kontrakan. Lagi-lagi ia tidak mendapat jawaban pasti, sehingga sang pemilik rumah pun mengancam akan melaporkan kejadian itu ke polisi.

Baru sehari setelah itu, saksi ini melaporkannya ke kepala perumahan. “Saat di cek, ternyata korban sudah bunuh diri.

Kalau istrinya itu sudah lama tidak tinggal bersama lagi, ya, sekitar tiga atau empat bulanan tidak bersama korban lagi. Diduga kuat bunuh diri, bukan pembunuhan,” tutur Kanitreskrim Polsek Kuta Selatan Iptu Nurul Yaqin.

DENPASAR – Penyidik Polsek Kuta Selatan langsung memeriksa sejumlah saksi atas kematian bule Australia, Stainer Lion Petter, 58,

yang ditemukan tewas di rumah kontrakannya di Perum Kampial Resident III No 6, Kuta Selatan dengan cara gantung diri kemarin.

Indikasi awal, korban melakukan aksi bunuh diri lantaran tidak memiliki uang untuk bayar uang kontrakan. 

Saksi pertama yang diperiksa adalah pemilik rumah kontrakan, I Wayan Wela. Kepada penyidik, warga Jalan Srikandi 36, Lingkungan Penyarikan, Kelurahan Benoa,

Kuta Selatan, Badung, itu mengungkapkan bahwa korban tercatat ngontrak di rumahnya itu sejak 30 Juni 2017, bersama istrinya Tati.

Keduanya mengontrak rumah itu dengan harga Rp 15 juta per tahun. Namun, pasangan ini baru membayar Rp 10 juta.

Nah, pada 30 Juni 2018, ia bertandang ke rumahnya itu dengan maksud untuk meminta sisa uang kontrakan serta memberitahu masa kontrakan selesai.

Beberapa kali pemilik rumah datang dan menagih uang itu, bule Aussie ini mengaku tidak memiliki uang untuk membayar.

Pun Wayan Wela sempat datang ke lokasi dengan maksud menanyakan lagi kelanjutan kontrakan. Lagi-lagi ia tidak mendapat jawaban pasti, sehingga sang pemilik rumah pun mengancam akan melaporkan kejadian itu ke polisi.

Baru sehari setelah itu, saksi ini melaporkannya ke kepala perumahan. “Saat di cek, ternyata korban sudah bunuh diri.

Kalau istrinya itu sudah lama tidak tinggal bersama lagi, ya, sekitar tiga atau empat bulanan tidak bersama korban lagi. Diduga kuat bunuh diri, bukan pembunuhan,” tutur Kanitreskrim Polsek Kuta Selatan Iptu Nurul Yaqin.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/