33.5 C
Jakarta
21 November 2024, 14:31 PM WIB

Beh, Perkelahian Itu Terjadi karena Masalah Cewek!

SINGARAJA– Motif perkelahian remaja yang terjadi di Jalan Melati, Singaraja, akhirnya terungkap. Aksi baku hantam itu ternyata dipicu masalah cewek. Salah seorang remaja tersinggung karena pacarnya menerima pesan dari remaja lain.

 

Dari hasil penyelidikan polisi, salah seorang remaja yang mengenakan kaos hitam diketahui berusia 15 tahun. Remaja itu menempuh pendidikan pada salah satu SMA di Singaraja. Sementara remaja yang mengenakan kaos putih, juga berusia 15 tahun. Namun, remaja itu bersekolah di salah satu SMK di Singaraja.

 

Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Sumarjaya mengungkapkan, keduanya sudah saling kenal. Mereka sempat bertemu di kawasan Jalan Gajah Mada. Saat itu mereka sempat bertemu. Namun, mereka tak sampai baku hantam.

 

Selanjutnya pada malam pergantian tahun, remaja yang mengenakan kaos hitam, menghubungi remaja yang berkaos putih. Remaja berkaos hitam merasa tak terima. Sebab remaja yang mengenakan kaos putih, aktif mengirim pesan pada kekasih remaja berkaos hitam.

 

Mereka pun sepakat bertemu di Jalan Melati untuk menyelesaikan masalah tersebut lewat baku hantam. Mereka kemudian bertemu di depan Perumda Air Minum Tirta Hita Buleleng.

 

“Remaja yang baju hitam ini punya pacar. Nah pacarnya itu di-chat sama yang baju putih. Karena tidak terima, mereka janjian ketemu dan berkelahi di lokasi itu,” jelas Sumarjaya, Selasa (4/1).

 

Aksi saling pukul itu kemudian oleh seorang pria dengan nama panggilan Budik, 18, direkam. Video itu kemudian langsung dibagikan ke grup teman-teman di tempat tinggalnya. Dari grup WhatsApp itu, video kemudian tersebar luas ke media sosial.

 

Menurut Sumarjaya karena para remaja yang terlibat perkelahian masih berstatus anak, polisi lebih mengedepankan upaya damai. Polisi sempat memanggil orang tua para remaja itu untuk melakukan mediasi.

 

“Sudah selesai secara kekeluargaan. Mereka juga sudah tanda tangan pernyataan agar tidak mengulangi perbuatan yang sama. Orang tua remaja itu juga kami minta meningkatkan pengawasan dan membina anaknya lebih baik lagi,” demikian Sumarjaya.

SINGARAJA– Motif perkelahian remaja yang terjadi di Jalan Melati, Singaraja, akhirnya terungkap. Aksi baku hantam itu ternyata dipicu masalah cewek. Salah seorang remaja tersinggung karena pacarnya menerima pesan dari remaja lain.

 

Dari hasil penyelidikan polisi, salah seorang remaja yang mengenakan kaos hitam diketahui berusia 15 tahun. Remaja itu menempuh pendidikan pada salah satu SMA di Singaraja. Sementara remaja yang mengenakan kaos putih, juga berusia 15 tahun. Namun, remaja itu bersekolah di salah satu SMK di Singaraja.

 

Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Sumarjaya mengungkapkan, keduanya sudah saling kenal. Mereka sempat bertemu di kawasan Jalan Gajah Mada. Saat itu mereka sempat bertemu. Namun, mereka tak sampai baku hantam.

 

Selanjutnya pada malam pergantian tahun, remaja yang mengenakan kaos hitam, menghubungi remaja yang berkaos putih. Remaja berkaos hitam merasa tak terima. Sebab remaja yang mengenakan kaos putih, aktif mengirim pesan pada kekasih remaja berkaos hitam.

 

Mereka pun sepakat bertemu di Jalan Melati untuk menyelesaikan masalah tersebut lewat baku hantam. Mereka kemudian bertemu di depan Perumda Air Minum Tirta Hita Buleleng.

 

“Remaja yang baju hitam ini punya pacar. Nah pacarnya itu di-chat sama yang baju putih. Karena tidak terima, mereka janjian ketemu dan berkelahi di lokasi itu,” jelas Sumarjaya, Selasa (4/1).

 

Aksi saling pukul itu kemudian oleh seorang pria dengan nama panggilan Budik, 18, direkam. Video itu kemudian langsung dibagikan ke grup teman-teman di tempat tinggalnya. Dari grup WhatsApp itu, video kemudian tersebar luas ke media sosial.

 

Menurut Sumarjaya karena para remaja yang terlibat perkelahian masih berstatus anak, polisi lebih mengedepankan upaya damai. Polisi sempat memanggil orang tua para remaja itu untuk melakukan mediasi.

 

“Sudah selesai secara kekeluargaan. Mereka juga sudah tanda tangan pernyataan agar tidak mengulangi perbuatan yang sama. Orang tua remaja itu juga kami minta meningkatkan pengawasan dan membina anaknya lebih baik lagi,” demikian Sumarjaya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/