DENPASAR – Seorang warganegara asing (WNA) Australia bernama Toby Alan Wharton mengalami nasib sial.
Sebuah sekoci Blue Fin Scallywag 3M miliknya hilang di perairan Pantai Sanur, Denpasar Selatan. Sekoci yang hilang memiliki ciri-ciri berbahan dasar alumunium dengan mesin tempel Yamaha kapsitas 5 PK.
Panjangnya tiga meter, lebar kurang lebih dua meter, memiliki foam fender collar, warna bagian dalam silver. Sekoci itu diketahui hilang sejak Sabtu (2/11) lalu.
Sekoci dinyatakan hilang setelah sebelumnya dia mengikatkannya pada buritan kapal Yacht “TROPPO” yang sedang melepas jangkar
di perairan Mertasari, Sanur, Denpasar Selatan, Selasa (29/10) sekitar pukul 23.00 pada pada posisi 115.246.740 BT – 08.718.082 LS.
Namun, Sabtu (2/11), sekoci dinyatakan hilang. Sementara kapal tempat sekoci diikat masih berada pada tempatnya.
Atas kejadian itu, korban langsung melaporkan kejadiannya ke kantor Polisi Perairan dan udara yang berada di Pelabuhan Benoa.
“Kejadian ditangani oleh Sub direktorat Peneggakan Hukum(gakkum) Ditpolairud Polda Bali,” terang petugas piket Penegakkan Hukum Direktorat Polisi Airud (Ditpolairud) Polda Bali Iptu I Nyoman Nuada kemarin.
Dengan adanya kejadian kehilangan sekoci tersebut korban mengalami kerugian sebesar Rp.50 juta.
DENPASAR – Seorang warganegara asing (WNA) Australia bernama Toby Alan Wharton mengalami nasib sial.
Sebuah sekoci Blue Fin Scallywag 3M miliknya hilang di perairan Pantai Sanur, Denpasar Selatan. Sekoci yang hilang memiliki ciri-ciri berbahan dasar alumunium dengan mesin tempel Yamaha kapsitas 5 PK.
Panjangnya tiga meter, lebar kurang lebih dua meter, memiliki foam fender collar, warna bagian dalam silver. Sekoci itu diketahui hilang sejak Sabtu (2/11) lalu.
Sekoci dinyatakan hilang setelah sebelumnya dia mengikatkannya pada buritan kapal Yacht “TROPPO” yang sedang melepas jangkar
di perairan Mertasari, Sanur, Denpasar Selatan, Selasa (29/10) sekitar pukul 23.00 pada pada posisi 115.246.740 BT – 08.718.082 LS.
Namun, Sabtu (2/11), sekoci dinyatakan hilang. Sementara kapal tempat sekoci diikat masih berada pada tempatnya.
Atas kejadian itu, korban langsung melaporkan kejadiannya ke kantor Polisi Perairan dan udara yang berada di Pelabuhan Benoa.
“Kejadian ditangani oleh Sub direktorat Peneggakan Hukum(gakkum) Ditpolairud Polda Bali,” terang petugas piket Penegakkan Hukum Direktorat Polisi Airud (Ditpolairud) Polda Bali Iptu I Nyoman Nuada kemarin.
Dengan adanya kejadian kehilangan sekoci tersebut korban mengalami kerugian sebesar Rp.50 juta.
