BADUNG – Kematian WNA Tiongkok bernama Wu Yali, 52, masih menyisakan misteri. Terdapat banyak kejanggalan dari kematian korban.
Pantauan Jawa Pos Radar Bali kemarin Vila Ombak Nomor 7, di Banjar Mengening, Desa Cemagi Kecamatan Mengwi, berukuran besar.
Villa Nomor 7 tempat korban dibunuh tidak bisa terpantau dari jalan umum. Selain dikelilingi pagar tembok yang cukup tinggi, terdapat bangunan megah di bagian depan.
Bangunan itu untuk lobi tempat makan, lobi resepsionis, kolam renang, dan bar. Dari keterangan karyawan vila, harga vila per unit mencapai Rp 10 miliar.
Korban memang berteman baik dengan owner yang diketahui berdarah Indonesia-Italia. “Korban dikabarkan kaya raya. Selain di sini, dia juga memiliki satu unit vila di Mumbul,” beber salah satu karyawan vila bernama Pande.
“Setahu kami mereka ini baru saja datang, mungkin datang dari Negaranya (Tiongkok), pada awal Desember lalu.
Saat pergantian tahun mereka termonitor keluar dengan mobil, lalu balik pada tanggal 1 Januari dini hari,” beber security vila.
Resepsionis vila bernama Alfin Manek mengaku tidak tahu-menahu terkait kasus pembunuhan korban.
Dia hanya memberikan keterangan bahwa tanggal 20 November lalu dua orang tamu yang diduga keluarga korban sempat menginap di sana.
Setelah dua orang itu pergi, lalu beberapa hari kemudian, sekitar tanggal 26 November 2017, datang lagi 4 orang bersama bayi.
Di antaranya korban, anak perempuan dan menantu beserta bayu. Juga sang pembantu korban. “Selama itu mereka jarang keluar ke depan
(bar, lobi makan, atau kolam renang. Sejatinya di dalam vila mewah dua lantai dan tiga kamar terdapat kolam renang di sana,” katanya.
Lanjut pria asal NTT itu, ia sempat masuk satu kali pada beberapa waktu lalu. Itu pun memperbaiki internet yang terganggu.
Kepada penyidik, dia hanya menceritakan yang dia ketahui saja.