UBUD – Pelajaran bagi siapa saja yang lagi membina biduk rumah tangga. Hanya gara-gara cekcok dengan sang istri, seorang suami berinisial CIP, 27, nekat gantung diri di rumahnya di Banjar Tengah, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, kemarin (5/2) pukul 15.00.
CIP ini merupakan putra pejabat teras di Pemkab Gianyar. Menurut informasi, CIP awalnya ribut dengan istrinya di rumahnya di Denpasar.
Usai ribut, CIP pulang ke Ubud, Gianyar dengan berjalan kaki. Sampai di rumah, CIP sempat ditanya kerabatnya kenapa pulang jalan kaki.
CIP pun langsung masuk ke dalam kamar tidur. Karena lama tak keluar kamar, orang tuanya dan adiknya sempat memanggil. Namun CIP tidak menyahut.
Karena curiga, pintu kamar CIP didobrak. Keluarganya pun kaget melihat CIP sudah menggantung lehernya di kosen kamar mandi.
Keluarga langsung memutuskan ikatan yang melilit lehernya. Selanjutnya menurunkan korban ke tempat tidur.
Pihak keluarga pun mengontak pihak berwajib. Setelah dicek, jasad korban meninggal dunia murni karena bunuh diri sesuai dengan ciri-ciri bunuh diri.
Saat polisi ke lokasi kejadian, ditemukan kursi plastik setinggi kurang lebih 48 cm yang diduga dipergunakan naik ke atas kusen untuk mengikat selendang warna kuning.
Tinggi kusen itu 210 cm dengan panjang kurang lebih 80 cm. Kapolsek Ubud Kompol Nyoman Nuryana membenarkan kejadian itu.
“Ya benar. Saya masih berkoordinasi dengan keluarganya di TKP (Tempat Kejadian Perkara, red),” jelasnya tadi malam.
Dikonfirmasi terpisah, pejabat teras Pemkab Gianyar itu membenarkan putranya meninggal bunuh diri.
“Ini lepetan (musibah, red) namanya,” ujarnya. Mengenai musibah itu, yang bersangkutan tidak mau kabar tersebut sampai ke publik.