GIANYAR – Khoirul Abidin, 42, pengendara Honda Vario dengan nomor polisi S 6821 ZX, Senin (6/5) pukul 07.30 tewas.
Pria asal Sidoarjo, Jatim, ini tewas dalam musibah tabrakan beruntun di Jalan Banjar Negari, Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati.
Kanit Laka Polsek Sukawati, Iptu Ketut Suandi, menceritakan, kronologi hingga kecelakaan terjadi berawal dari tiga kendaraan yang melintas secara beriringan dari arah yang sama ( utara menuju selatan).
Pertama, melaju mobil Honda Jazz DK 951 JD yang dikemudikan Ni Kadek Sandra Dewi, 31, warga Banjar Seseh, Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati.
Disusul korban, Khoirul Abidin, warga Sidoarjo yang tinggal di Kuta melaju di belakang Jazz menggunakan Honda Vario.
Sedangkan terakhir di belakang korban Khoirul, juga melaju Honda Vario DK 2097 GA yang dikemudikan I Gede Setiawan Giri, 39, warga Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan.
Setibanya di depan balai banjar Negari, korban hendak menyalip mobil Honda Jazz yang berada di depannya.
“Vario S 6821 ZX mau mendahului Honda Jazz dari kanan. Diduga kurang hati-hati, pengendara Vario kemudian menyenggol bamper kanan Jazz DK 951 JD, korban jatuh ke kanan,” ujarnya.
Sementara di belakang korban, kendaraan Honda Vario DK 2087 GA tidak bisa menghindar sehingga menabrak korban.
Kedua pemotor itu terjatuh. Akibat kejadian tersebut, korban menderita sejumlah luka, yakni patah pada lengan kiri, pipi kiri memar, rahang bawah patah. Korban juga mengeluarkan darah segar melalui telinga dan hidung.
“Korban (pengendara motor Vario S 6821 ZX) meninggal di TKP (Tempat Kejadian Perkara, red), lalu dibawa ke RSUD Sanjiwani,” ujarnya.
Sedangkan, pengemudi Jazz yang ditabrak pada bamper belakang tidak mengalami masalah sama sekali. Dan pengendara Vario yang menabrak korban, tidak mengalami luka.
“Ini masih lidik, apakah ditabrak, atau tidak. Masih pengembangan,” tukasnya.
Sementara itu, Kanit Laka Satuan Lantas Polres Gianyar, Iptu Nariawan, menyatakan kasus kecelakaan itu sudah dilimpahkan dan ditangani oleh Unit Laka Lantas Polres Gianyar. “Tersangka belum ada masih dikembangkan,” tukasnya.
