31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 11:03 AM WIB

Gerebek Vila di Pecatu, Lima Bule Terduga Skimming Dibekuk, Dua Buron

DENPASAR – Lima orang Warga Negara Asing (WNA) diamankan karena diduga terlibat tindak pidana skimming.

Mereka digerebek oleh anggota Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Bali di sebuah vila di kawasan Pecatu, Kuta Selatan, Badung.

Dari penggerebekan itu, dua orang pelaku berhasil kabur dan kini masih dalam tahap pengejaran aparat kepolisian.

Menurut informasi, penggerebekan itu berdasar informasi masyarakat bahwa rutinitas mereka selama beberapa pelan tinggal di vila sangat mencurigakan.

Tim dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Bali sempat melakukan pengintaian. Dari sana diketahui aktivitasnya mengarah ke aksi skimming.

“Ya mereka setiap keluar dari vila pasti melakukan pemantauan di sejumlah mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Karena itu dilakukan penggerebekan,” beber warga di lokasi kejadian kemarin.

Para pelaku sempat merasa lagi diintai sehingga saat digerebek mereka berusaha melarikan diri. Saat digerebek, polisi sempat mengeluarkan tembakan peringatan.

“Kami ketakutan ketika mendengar suara tembakan,” kata Aldi, yang juga bekerja sebagai satpam ini.

“Kata polisi yang ikut menggerebek semalam, mereka mengamankan kurang lebih 5 orang WNA, dan 2 orang berhasil kabur, sementara dikejar,” bebernya.

Setelah diamankan, para bule yang diamankan itu diborgol dan di masukan ke mobil. Selain bule, sejumlah barang juga dibawa dari bila yang ditempati para pelaku dimasukkan ke koper.

Sementara sumber di lingkungan Polda Bali, Selasa (5/2) menyatakan bahwa dari penggerebekan itu sedikitnya lima orang bule diamankan.

Mereka telah menyandang status tersangka. “Mereka diduga berkebangsaan Bulgaria yang melakukan skimming di sejumlah ATM di wilayah Bali. Kerugian mencapai miliaran rupiah,” bisik sumber/

Saat ini polisi masih melakukan pengembangan untuk mencari jaringan mereka. Polisi masih melakukan pengembangan karena diduga kuat kelompok ini adalah sindikat.

Kemungkinan masih adalah pelaku lain termasuk mencari dua pelaku lain yang berhasil kabur. “Kami masih melakukan pengembangan,” tuturnya.

Belum ada keterangan dari kepolisian. Kabidhumas Polda Bali Kombes Hengky Widjaja belum bisa dikonfirmasi.

DENPASAR – Lima orang Warga Negara Asing (WNA) diamankan karena diduga terlibat tindak pidana skimming.

Mereka digerebek oleh anggota Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Bali di sebuah vila di kawasan Pecatu, Kuta Selatan, Badung.

Dari penggerebekan itu, dua orang pelaku berhasil kabur dan kini masih dalam tahap pengejaran aparat kepolisian.

Menurut informasi, penggerebekan itu berdasar informasi masyarakat bahwa rutinitas mereka selama beberapa pelan tinggal di vila sangat mencurigakan.

Tim dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Bali sempat melakukan pengintaian. Dari sana diketahui aktivitasnya mengarah ke aksi skimming.

“Ya mereka setiap keluar dari vila pasti melakukan pemantauan di sejumlah mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Karena itu dilakukan penggerebekan,” beber warga di lokasi kejadian kemarin.

Para pelaku sempat merasa lagi diintai sehingga saat digerebek mereka berusaha melarikan diri. Saat digerebek, polisi sempat mengeluarkan tembakan peringatan.

“Kami ketakutan ketika mendengar suara tembakan,” kata Aldi, yang juga bekerja sebagai satpam ini.

“Kata polisi yang ikut menggerebek semalam, mereka mengamankan kurang lebih 5 orang WNA, dan 2 orang berhasil kabur, sementara dikejar,” bebernya.

Setelah diamankan, para bule yang diamankan itu diborgol dan di masukan ke mobil. Selain bule, sejumlah barang juga dibawa dari bila yang ditempati para pelaku dimasukkan ke koper.

Sementara sumber di lingkungan Polda Bali, Selasa (5/2) menyatakan bahwa dari penggerebekan itu sedikitnya lima orang bule diamankan.

Mereka telah menyandang status tersangka. “Mereka diduga berkebangsaan Bulgaria yang melakukan skimming di sejumlah ATM di wilayah Bali. Kerugian mencapai miliaran rupiah,” bisik sumber/

Saat ini polisi masih melakukan pengembangan untuk mencari jaringan mereka. Polisi masih melakukan pengembangan karena diduga kuat kelompok ini adalah sindikat.

Kemungkinan masih adalah pelaku lain termasuk mencari dua pelaku lain yang berhasil kabur. “Kami masih melakukan pengembangan,” tuturnya.

Belum ada keterangan dari kepolisian. Kabidhumas Polda Bali Kombes Hengky Widjaja belum bisa dikonfirmasi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/