RadarBali.com – Polisi masih kesulitan mengungkap kasus penganiayaan anggota Brimob Polda Bali Brigadir Polisi I Bagus Suda Suwarna di Hotel Ayana, Jimbaran, kemarin.
Polisi baru melacak pelaku berdasar olah TKP. Pasca kejadian, Kapolresta Denpasar Kombes Hadi Purnomo langsung mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP.
Tiga dalmas polda Bali yang membawa petugas Brimob, baik berpakaian preman dan dinas dibekali senjata lengkap pun diterjunkan ke Hotel Ayana.
Sayang, tidak menemukan adanya tanda-tanda pelaku ataupun senjata api laras panjang milik anggota Brimob tersebut.
Selain itu, petugas memperketat akses masuk dengan merazia di seputaran Jimbaran dan akses masuk menuju kawasan Hotel.
Untuk mengungkap, pelaku dibalik pemukulan dan perampasan senjata ini. “Kami dari Resta, diback up Polda Bali membentuk tim khusus yang terdiri dari anggota Cyber, Krimsus, Krimum dan Brimob serta Propam untuk mengungkap kasus ini,” terang Kombes Hadi Purnomo.
Lantas apa motif sementara pelaku? Seperti apa keterangan korban? Sejauh ini, kata Kombes Hadi, pihaknya belum bisa mengungkap motif dan aksi pelaku ini.
Karena, ini masih dalam penyelidikan. Korban pun masih dirawat di rumah sakit. Sejumlah rekaman kamera CCTV, sementara dilihat baik dari akses masuk TKP seperti restoran dan juga toko modern pun di lihat.
Hanya saja, dia mengakui belum bisa mengungkap hasil penyelidikan. Disinggung mengenai apakah korban dihipnotis atau diracuni, Kapolresta engan menjawab karena anggota masih penyelidikan
“Kita masih dalami. Semuanya masih penyelidikan,” kilahnya. Sumber lain mengaku bahwa, korban yang berjaga dilokasi sejatinya ada dua anggota termasuk korban Ida Bagus Suda Suwarna dan I Nyoman Wanten dari anggota Subden A Pelopor, Polda Bali.
Pada saat insiden, rekan korban sedang berada di Kantin Rimba, sementara korban berjalan menuju lokasi pos jaga.