26.3 C
Jakarta
25 April 2024, 4:42 AM WIB

Bobol Apotek, Napi Asimilasi Diciduk, di Tahanan Boker Sembarangan

UBUD – Meski dapat udara bebas berupa asimilasi, tak membuat Taufik Gandi, 25, kapok. Pelaku asal Kota Manado, Sulawesi Utara, membobol apotek di Jalan Hanoman Ubud.

Di ruang tahanan Polsek Ubud, pelaku malah bertindak jorok. Pelaku nekat boker alias buang air sembarangan di ruang tahanan.

Kapolsek Ubud AKP Gde Sudyatmaja mengatakan, selepas mendapat asimilasi, Taufik ini awalnya berniat mencari kerja di Bali. Dia tinggal sementara di wilayah Kuta.

“Dia ke Bali bermaksud untuk merantau atau untuk bekerja agar bisa merubah nasib. Ini napi asimilasi,” ujar AKP Sudyatmaja.

Di tengah situasi Covid-19, Taufik justru membobol apotek pada 14 Juli lalu. “Yang dibobol adalah berkas tempat penyimpanan uang. Pelaku modusnya masuk lewat atap apotik dan membongkar tempat penyimpanan uang,” katanya.

Pelaku berhasil mengambil sejumlah uang tunai. Kemudian, selama pelarian, polisi cukup lama memburunya.

“Anggota kami melakukan penyelidikan dan penangkapan hampir satu bulan untuk mencari keberadaan pelaku. Karena memang pelaku beraksi lintas provinsi,” jelasnya.

Taufik merupakan penjahat lintas pulau yang beraksi dari Aceh, Jakarta, Manado sampai Bali. Akhirnya, pelaku yang licin berhasil terendus polisi.

Dia diciduk di tempat tinggal sementara di bilangan Jalan Nakula. “Awalnya tidak mengaku, setelah kami sodorkan barang bukti dia mengaku,” jelasnya.

Polisi juga menggeledah pelaku. Ditemukan uang tunai Rp 1 juta hasil kejahatan. Termasuk ditemukan sebuah ponsel. Juga ditemukan perlengkapan tukang untuk membobol apotek.

Akhirnya, pelaku dikeler ke Mapolsek Ubud.  “Pelaku Taufik berhasil diamankan beserta barang bukti uang Rp 1 juta, hanphone, dan alat yang digunakan saat berkasi. Kerugian yang dialami oleh apotek sebesar Rp 7 juta,” jelasnya.

Ulah Taufik belum usai. Di ruang tahanan Polsek Ubud, pelaku Taufik buang air sembarangan. Bahkan, Taufik susah untuk diatur.

“Selama diamankan dia buang air di sana (tempat tidur, red) dan tidak mau bangun. Pelaku tetap kami proses sesuai pengembangan,” terangnya.

AKP Sudyatmaja menambahkan, ulah Taufik membuat kepolisian tidak bisa menggabungkan tahanan. “Ini khusus saya pisahkan dengan yang lainnya. Disamping situasi Covid-19,” pungkasnya. 

UBUD – Meski dapat udara bebas berupa asimilasi, tak membuat Taufik Gandi, 25, kapok. Pelaku asal Kota Manado, Sulawesi Utara, membobol apotek di Jalan Hanoman Ubud.

Di ruang tahanan Polsek Ubud, pelaku malah bertindak jorok. Pelaku nekat boker alias buang air sembarangan di ruang tahanan.

Kapolsek Ubud AKP Gde Sudyatmaja mengatakan, selepas mendapat asimilasi, Taufik ini awalnya berniat mencari kerja di Bali. Dia tinggal sementara di wilayah Kuta.

“Dia ke Bali bermaksud untuk merantau atau untuk bekerja agar bisa merubah nasib. Ini napi asimilasi,” ujar AKP Sudyatmaja.

Di tengah situasi Covid-19, Taufik justru membobol apotek pada 14 Juli lalu. “Yang dibobol adalah berkas tempat penyimpanan uang. Pelaku modusnya masuk lewat atap apotik dan membongkar tempat penyimpanan uang,” katanya.

Pelaku berhasil mengambil sejumlah uang tunai. Kemudian, selama pelarian, polisi cukup lama memburunya.

“Anggota kami melakukan penyelidikan dan penangkapan hampir satu bulan untuk mencari keberadaan pelaku. Karena memang pelaku beraksi lintas provinsi,” jelasnya.

Taufik merupakan penjahat lintas pulau yang beraksi dari Aceh, Jakarta, Manado sampai Bali. Akhirnya, pelaku yang licin berhasil terendus polisi.

Dia diciduk di tempat tinggal sementara di bilangan Jalan Nakula. “Awalnya tidak mengaku, setelah kami sodorkan barang bukti dia mengaku,” jelasnya.

Polisi juga menggeledah pelaku. Ditemukan uang tunai Rp 1 juta hasil kejahatan. Termasuk ditemukan sebuah ponsel. Juga ditemukan perlengkapan tukang untuk membobol apotek.

Akhirnya, pelaku dikeler ke Mapolsek Ubud.  “Pelaku Taufik berhasil diamankan beserta barang bukti uang Rp 1 juta, hanphone, dan alat yang digunakan saat berkasi. Kerugian yang dialami oleh apotek sebesar Rp 7 juta,” jelasnya.

Ulah Taufik belum usai. Di ruang tahanan Polsek Ubud, pelaku Taufik buang air sembarangan. Bahkan, Taufik susah untuk diatur.

“Selama diamankan dia buang air di sana (tempat tidur, red) dan tidak mau bangun. Pelaku tetap kami proses sesuai pengembangan,” terangnya.

AKP Sudyatmaja menambahkan, ulah Taufik membuat kepolisian tidak bisa menggabungkan tahanan. “Ini khusus saya pisahkan dengan yang lainnya. Disamping situasi Covid-19,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/