KUTA – Keamanan di wilayah Kuta kini diperketat setelah seringnya terjadi tindakan kriminalitas, seperti penjambretan. Sebelumnya diektahui, seorang wisatawan asing viral di media sosial karena menjadi korban penjambretan/begal handphone miliknya. “Betul (karena kejadian itu), kami melakukan pengetatan keamanan. Selain itu, tingkat kriminalitas di wilayah kami juga memang sedikit meningkat,” kata Bendesa Adat Kuta Wayan Wasista saat dikonfirmasi pada Senin (8/8/2022).
Kejadian tersebut didengarnya bukan sekali. Tetapi juga ada kejadian lain, seperti dugaan banyaknya ojek ilegal yang sering membawa penumpangnya ke tempat sepi kemudian di rampok barang-barang berharga. “Maka kami juga melakukan sejumlah pembubaran ke ojek-ojek ilegal. Sejumlah orang tak jelas yang melakukan kumpul-kumpul juga kami bubarkan,” ucapnya.
Untuk mengamankannya, Jro Bendesa Wasista juga mengatakan pihaknya melibatkan 13 Banjar yang ada di Kuta untuk melakukan ronda setiap harinya. “Selain melibatkan pecalang, setiap hari juga ada dua Banjar yang secara bergiliran akan melakukan ronda setiap malam untuk memantau situasi,” ucapnya.
Jro Bendesa Wasista juga mengapresiasi pihak kepolisian yang telah berhasil meringkus lima pelaku jambret di Kuta yang kerap meresahkan wisatawan. “Kami mohon selalu bersinergi untuk bersama mengamankan daerah Kuta yang menjadi tujuan pariwisata. Harapan kami ke depan hari ini dan seterusnya mari berkolaborasi dan bersama amenjaga Kuta agar aman bagi wisatawan,” tutupnya. (ara)
Reporter: I Wayan Widyantara
KUTA – Keamanan di wilayah Kuta kini diperketat setelah seringnya terjadi tindakan kriminalitas, seperti penjambretan. Sebelumnya diektahui, seorang wisatawan asing viral di media sosial karena menjadi korban penjambretan/begal handphone miliknya. “Betul (karena kejadian itu), kami melakukan pengetatan keamanan. Selain itu, tingkat kriminalitas di wilayah kami juga memang sedikit meningkat,” kata Bendesa Adat Kuta Wayan Wasista saat dikonfirmasi pada Senin (8/8/2022).
Kejadian tersebut didengarnya bukan sekali. Tetapi juga ada kejadian lain, seperti dugaan banyaknya ojek ilegal yang sering membawa penumpangnya ke tempat sepi kemudian di rampok barang-barang berharga. “Maka kami juga melakukan sejumlah pembubaran ke ojek-ojek ilegal. Sejumlah orang tak jelas yang melakukan kumpul-kumpul juga kami bubarkan,” ucapnya.
Untuk mengamankannya, Jro Bendesa Wasista juga mengatakan pihaknya melibatkan 13 Banjar yang ada di Kuta untuk melakukan ronda setiap harinya. “Selain melibatkan pecalang, setiap hari juga ada dua Banjar yang secara bergiliran akan melakukan ronda setiap malam untuk memantau situasi,” ucapnya.
Jro Bendesa Wasista juga mengapresiasi pihak kepolisian yang telah berhasil meringkus lima pelaku jambret di Kuta yang kerap meresahkan wisatawan. “Kami mohon selalu bersinergi untuk bersama mengamankan daerah Kuta yang menjadi tujuan pariwisata. Harapan kami ke depan hari ini dan seterusnya mari berkolaborasi dan bersama amenjaga Kuta agar aman bagi wisatawan,” tutupnya. (ara)
Reporter: I Wayan Widyantara