26.7 C
Jakarta
27 April 2024, 9:36 AM WIB

Balap Liar saat Pandemi, Empat Pelaku Berstatus Pelajar Diciduk Polisi

BANJAR– Aksi balap liar di Jalan Raya Seririt – Singaraja yang dilakukan para pelaku yang mayoritas pelajar akhirnya dibubarkan aparat Polsek Banjar.

Saat dibubarkan, pelaku balapan liar sontak kabur dan berlarian. Dalam aksi tersebut, polisi berhasil mengamankan empat orang pelaku aksi trek-trekan beserta empat unit barang bukti motor yang digunakan.

Empat orang pelaku trek-trekan yang diamankan merupakan anak remaja yang masih berstatus pelajar. Di antaranya GMOS, 20; WLA, 17; GFAS, 19, dan KAI, 18.

Kapolsek Banjar AKP Made Agus Dwi Wirawan mengatakan, pihaknya sejatinya sudah beberapa kali melakukan pembubaran aksi trek-trekan di Jalan Raya Seririt-Singaraja.

Tapi, para pelaku malah mengulangi lagi. Aksi balapan liar yang dilakukan sangat mengganggu ketertiban umum dan meresahkan warga. Apalagi, aksi itu dilakukan saat masih pandemic Covid.

Selain itu motor yang digunakan tidak sesuai standar dan tidak lengkapi surat kendaraan lengkap.

“Kamis malam (8/10), sekitar pukul 01.00. Kami dan jajaran turun ke lokasi biasa tempat mereka kumpul di Dusun Labuhan Aji, Desa Temukus, Banjar,” ungkap AKP Agus Dwi kemarin.

Saat dilakukan pembubaran oleh petugas terhadap para pemuda yang saat itu sedang asyik nongkrong melihat jalannya aksi trek-trekan seketika langsung kabur.

Di lokasi kejadian pihaknya berhasil mengamankan empat orang pelaku trek-trekan GMOS, 20, WLA, 17, GFAS, 19 dan KAI, 18. Ikut diamankan barang bukti tiga unit motor Honda Scoopy dan 1 unit KLX.

“Dari hasil pemeriksaan terhadap empat orang pelaku tersebut, mereka berasal dari Desa Ambengan, Sukasada dan masih berstatus pelajar,” katanya.

Untuk memberikan efek jera terhadap keempat pelaku pihaknya memanggil para orang tua mereka dan membuat surat pernyataan dihadapan orang tua untuk tidak mengulangi perbuatannya.

“Kami juga tegas meminta kepada orang keempat anak tersebut untuk dapat membina dan memberikan arahan. Bahwa mereka berkendara

tidak sesuai standar dan belum memiliki SIM. Disamping itu juga mereka berkerumun saat pandemi Covid-19,” pungkasnya. 

BANJAR– Aksi balap liar di Jalan Raya Seririt – Singaraja yang dilakukan para pelaku yang mayoritas pelajar akhirnya dibubarkan aparat Polsek Banjar.

Saat dibubarkan, pelaku balapan liar sontak kabur dan berlarian. Dalam aksi tersebut, polisi berhasil mengamankan empat orang pelaku aksi trek-trekan beserta empat unit barang bukti motor yang digunakan.

Empat orang pelaku trek-trekan yang diamankan merupakan anak remaja yang masih berstatus pelajar. Di antaranya GMOS, 20; WLA, 17; GFAS, 19, dan KAI, 18.

Kapolsek Banjar AKP Made Agus Dwi Wirawan mengatakan, pihaknya sejatinya sudah beberapa kali melakukan pembubaran aksi trek-trekan di Jalan Raya Seririt-Singaraja.

Tapi, para pelaku malah mengulangi lagi. Aksi balapan liar yang dilakukan sangat mengganggu ketertiban umum dan meresahkan warga. Apalagi, aksi itu dilakukan saat masih pandemic Covid.

Selain itu motor yang digunakan tidak sesuai standar dan tidak lengkapi surat kendaraan lengkap.

“Kamis malam (8/10), sekitar pukul 01.00. Kami dan jajaran turun ke lokasi biasa tempat mereka kumpul di Dusun Labuhan Aji, Desa Temukus, Banjar,” ungkap AKP Agus Dwi kemarin.

Saat dilakukan pembubaran oleh petugas terhadap para pemuda yang saat itu sedang asyik nongkrong melihat jalannya aksi trek-trekan seketika langsung kabur.

Di lokasi kejadian pihaknya berhasil mengamankan empat orang pelaku trek-trekan GMOS, 20, WLA, 17, GFAS, 19 dan KAI, 18. Ikut diamankan barang bukti tiga unit motor Honda Scoopy dan 1 unit KLX.

“Dari hasil pemeriksaan terhadap empat orang pelaku tersebut, mereka berasal dari Desa Ambengan, Sukasada dan masih berstatus pelajar,” katanya.

Untuk memberikan efek jera terhadap keempat pelaku pihaknya memanggil para orang tua mereka dan membuat surat pernyataan dihadapan orang tua untuk tidak mengulangi perbuatannya.

“Kami juga tegas meminta kepada orang keempat anak tersebut untuk dapat membina dan memberikan arahan. Bahwa mereka berkendara

tidak sesuai standar dan belum memiliki SIM. Disamping itu juga mereka berkerumun saat pandemi Covid-19,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/