26.8 C
Jakarta
12 September 2024, 23:52 PM WIB

TERBONGKAR! Ketua IDI Bali Telepon dr Tirta Minta Jangan ke Sidang JRX

DENPASAR – Dokter Tirta mengungkap jika IDI Bali sempat menyatakan keberatan jika dirinya hadir ke sidang JRX. Saat itu, dua minggu lalu saat agenda pembacaan tuntutan dari JPU, Dokter Tirta berniat hadir menyaksikan langsung sidang JRX. 

“Iya dari IDI Bali, ketua IDI Bali dan emang dua minggu lalu sebelum tuntutan, saya harusnya datang ke sini sebelum pembacaan tuntutan dari JPU, tetapi ketua IDI Bali menelepon saya malam-malam,  keberatan kalo saya datang ke sidang,” bebernya saat di sela saat dirinya ikut menyaksikan sidang JRX SID di Pengadilan Negeri Denpasar, Selasa (10/11/2020).

Dokter Tirta menceritakan jika saat ditelepon ketua IDI Bali, dalam telepon itu, ketua IDI Bali menyatakan jika dokter Tirta datang ke sidang, itu seperti melawan teman sejawat, di mana IDI berperan sebagai pelapor JRX dan Dokter Tirta mendukung JRX. 

“Katanya seakan-akan saya melawan teman sejawat. Padahal gak ada niat di situ. Saya menghormati kok keputusan teman organisasi yang menjadi saksi pelapor. Tapi kan IDI pusat kemarin dokter Adit di podcast bilang yowislah kita malah niatnya pingin mengkolaborasikan JRX kalau dia bebas tapi kita menghormati hukum. Saya pun sama sebagai individu. Karena sayang saja masak karir seseorang hancur karena dua frasa, kacung dan bubarkan,” bebernya.

Pernyataan dokter Tirta juga sempat disinggung oleh JRX dalam pleidoi yang disampaikan dalam sidang. JRX menyatakan minggu lalu mestinya dokter Tirta hadir di sidang JRX sebagai saksi yang meringankan (a de charge). Namun dia ditelepon dr Putra Suteja, ketua IDI Bali, agar dr Tirta tidak membantu atau meringankan JRX.

“Buat saya, menurut saya ini lucu,” kata JRX.

JRX menjelaskan, ketika kasus ini dilaporkan ke polisi, dokter Tirta sudah menanyakannya apakah mau mediasi dengan IDI. Ditanggapi JRX mau. Bukan hanya dokter Tirta yang mengupayakan jalur mediasi, juga dari IDI Cabang Tabanan dan Gianyar. Akhirnya dokter Tirta pun menyampaikan kepada IDI Bali agar ada mediasi.

“Dan dokter Putra Suteja dengan kakunya, berkata kepada dokter Tirta, ada saksinya, beliau berkata, tidak ada maaf bagi Jerinx ini,” kata JRX.

Yang disayangkan JRX, dr Putra Suteja sebagai pemangku, juga disumpah untuk berkata benar di persidangan, ternyata berkata beda. Ketika ditanya apakah ingin memenjarakan JRX, dr Suteja menyatakan tidak. Juga menyatakan JRX orang baik.

“Tapi mengapa beliau (dr Suteja) tidak mau mediasi? Tapi mengapa beliau mengancam, menekan dr Tirta yang ingin meringankan kasus saya? Kan tidak sinkron antara tindakan. Kan tidak satya wacana jadinya. Apakah pantas, dokter senior, pemuka agama, yang telah disumpah berbicara kebenaran, di depan saya berkata lain, di depan dr Tirta berkata lain, di depan hakim berkata lain,” papar JRX.

DENPASAR – Dokter Tirta mengungkap jika IDI Bali sempat menyatakan keberatan jika dirinya hadir ke sidang JRX. Saat itu, dua minggu lalu saat agenda pembacaan tuntutan dari JPU, Dokter Tirta berniat hadir menyaksikan langsung sidang JRX. 

“Iya dari IDI Bali, ketua IDI Bali dan emang dua minggu lalu sebelum tuntutan, saya harusnya datang ke sini sebelum pembacaan tuntutan dari JPU, tetapi ketua IDI Bali menelepon saya malam-malam,  keberatan kalo saya datang ke sidang,” bebernya saat di sela saat dirinya ikut menyaksikan sidang JRX SID di Pengadilan Negeri Denpasar, Selasa (10/11/2020).

Dokter Tirta menceritakan jika saat ditelepon ketua IDI Bali, dalam telepon itu, ketua IDI Bali menyatakan jika dokter Tirta datang ke sidang, itu seperti melawan teman sejawat, di mana IDI berperan sebagai pelapor JRX dan Dokter Tirta mendukung JRX. 

“Katanya seakan-akan saya melawan teman sejawat. Padahal gak ada niat di situ. Saya menghormati kok keputusan teman organisasi yang menjadi saksi pelapor. Tapi kan IDI pusat kemarin dokter Adit di podcast bilang yowislah kita malah niatnya pingin mengkolaborasikan JRX kalau dia bebas tapi kita menghormati hukum. Saya pun sama sebagai individu. Karena sayang saja masak karir seseorang hancur karena dua frasa, kacung dan bubarkan,” bebernya.

Pernyataan dokter Tirta juga sempat disinggung oleh JRX dalam pleidoi yang disampaikan dalam sidang. JRX menyatakan minggu lalu mestinya dokter Tirta hadir di sidang JRX sebagai saksi yang meringankan (a de charge). Namun dia ditelepon dr Putra Suteja, ketua IDI Bali, agar dr Tirta tidak membantu atau meringankan JRX.

“Buat saya, menurut saya ini lucu,” kata JRX.

JRX menjelaskan, ketika kasus ini dilaporkan ke polisi, dokter Tirta sudah menanyakannya apakah mau mediasi dengan IDI. Ditanggapi JRX mau. Bukan hanya dokter Tirta yang mengupayakan jalur mediasi, juga dari IDI Cabang Tabanan dan Gianyar. Akhirnya dokter Tirta pun menyampaikan kepada IDI Bali agar ada mediasi.

“Dan dokter Putra Suteja dengan kakunya, berkata kepada dokter Tirta, ada saksinya, beliau berkata, tidak ada maaf bagi Jerinx ini,” kata JRX.

Yang disayangkan JRX, dr Putra Suteja sebagai pemangku, juga disumpah untuk berkata benar di persidangan, ternyata berkata beda. Ketika ditanya apakah ingin memenjarakan JRX, dr Suteja menyatakan tidak. Juga menyatakan JRX orang baik.

“Tapi mengapa beliau (dr Suteja) tidak mau mediasi? Tapi mengapa beliau mengancam, menekan dr Tirta yang ingin meringankan kasus saya? Kan tidak sinkron antara tindakan. Kan tidak satya wacana jadinya. Apakah pantas, dokter senior, pemuka agama, yang telah disumpah berbicara kebenaran, di depan saya berkata lain, di depan dr Tirta berkata lain, di depan hakim berkata lain,” papar JRX.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/