28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:00 AM WIB

OMG! Perbekel Antap Pastikan Dua Pelajar SD Itu Tewas di Kolam Dewasa

TABANAN – Dua orang pelajar kelas 4 SD asal Banjar Dinas Bonian, Desa Antap, Selemadeg, Tabanan, tewas tenggelam di kolam Villa Luxindo Bintang Laut Desa Antap, kemarin.

Kedua korban tewas tenggelam diduga karena tak bisa berenang. Kedua korban diketahui bernama Ni Komang Vika Putri Lestari, 11, dan Viorentin Supimay Liani Agustina, 9.

“Korban berenang usai belajar. Mereka berenang lantaran merasa jenuh. Kedua korban mengajak saksi Elsi untuk berenang di kolam renang.

Elsi sempat melarang, tapi kedua korban tak menghiraukan,” ujar Kapolsek Selamadeg Kompol I Nyoman Budi Astawa.

Dari hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Selemadeg, kedua korban mengalami tanda-tanda mati lemas. Hal itu ditandai dengan keluarnya cairan putih di bagian mulut dan telinga korban.

Perbekel Antap I Ketut Wastika membenarkan  kejadian tersebut. Menurutnya, salah satu korban adalah warga desanya yakni Ni Komang Vika Putri Lestari yang masih duduk di kelas 4 SDN 1 Antap.

Sedangkan Viorentin Supimay Liani Agustina siswa juga duduk di kelas 4 SD tapi berasal dari Banjar Sari, Desa Gumirih, Pekutatan, Jembrana.

Dulunya orang tua Liani pernah tinggal di Desa Antap. Tetapi setelah pindah kerja ke Jembrana sehingga tinggal dan menetap disana. 

“Tewasnya kedua siswa SD tersebut di kolam renang villa Luxindo Bintang Laut baru pertama kali terjadi. Kolam tersebut untuk orang dewasa,

bukan bagi anak-anak. Kolam vila memiliki panjang sekitar 20 meter dan lebar sekitar 10 meter,” ungkap I Ketut Wastika.

Dilokasi kejadian kedua orang tua siswa shock, karena melihat anak mati tenggelam. Awalnya kedua korban hanya memberitahukan akan berangkat untuk belajar kelompok.

Bukan untuk mandi di kolam renang. Tapi, sore hari kedua orang tua korban baru mengetahui anaknya tewas tenggelam.

“Informasi tersebut mengetahui anaknya tewas dari kelian dinas setempat,” ujarnya. Untuk korban Ni Komang Vika Putri Lestari rencana tidak dilakukan pengabenan, tetapi pihak keluarga akan melakukan penguburan Minggu (13/1) mendatang.

Sedangkan korban Viorentin Supimay Liani Agustina akan dibawa pulangkan langsung ke rumah asli asal orang tuanya di Nganjuk, Jawa Timur. 

“Kedua korban murni meninggal, karena tenggelam. Karena saat diberikan bantuan, kedua korban dalam kondisi tewas,” tandasnya. 

TABANAN – Dua orang pelajar kelas 4 SD asal Banjar Dinas Bonian, Desa Antap, Selemadeg, Tabanan, tewas tenggelam di kolam Villa Luxindo Bintang Laut Desa Antap, kemarin.

Kedua korban tewas tenggelam diduga karena tak bisa berenang. Kedua korban diketahui bernama Ni Komang Vika Putri Lestari, 11, dan Viorentin Supimay Liani Agustina, 9.

“Korban berenang usai belajar. Mereka berenang lantaran merasa jenuh. Kedua korban mengajak saksi Elsi untuk berenang di kolam renang.

Elsi sempat melarang, tapi kedua korban tak menghiraukan,” ujar Kapolsek Selamadeg Kompol I Nyoman Budi Astawa.

Dari hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Selemadeg, kedua korban mengalami tanda-tanda mati lemas. Hal itu ditandai dengan keluarnya cairan putih di bagian mulut dan telinga korban.

Perbekel Antap I Ketut Wastika membenarkan  kejadian tersebut. Menurutnya, salah satu korban adalah warga desanya yakni Ni Komang Vika Putri Lestari yang masih duduk di kelas 4 SDN 1 Antap.

Sedangkan Viorentin Supimay Liani Agustina siswa juga duduk di kelas 4 SD tapi berasal dari Banjar Sari, Desa Gumirih, Pekutatan, Jembrana.

Dulunya orang tua Liani pernah tinggal di Desa Antap. Tetapi setelah pindah kerja ke Jembrana sehingga tinggal dan menetap disana. 

“Tewasnya kedua siswa SD tersebut di kolam renang villa Luxindo Bintang Laut baru pertama kali terjadi. Kolam tersebut untuk orang dewasa,

bukan bagi anak-anak. Kolam vila memiliki panjang sekitar 20 meter dan lebar sekitar 10 meter,” ungkap I Ketut Wastika.

Dilokasi kejadian kedua orang tua siswa shock, karena melihat anak mati tenggelam. Awalnya kedua korban hanya memberitahukan akan berangkat untuk belajar kelompok.

Bukan untuk mandi di kolam renang. Tapi, sore hari kedua orang tua korban baru mengetahui anaknya tewas tenggelam.

“Informasi tersebut mengetahui anaknya tewas dari kelian dinas setempat,” ujarnya. Untuk korban Ni Komang Vika Putri Lestari rencana tidak dilakukan pengabenan, tetapi pihak keluarga akan melakukan penguburan Minggu (13/1) mendatang.

Sedangkan korban Viorentin Supimay Liani Agustina akan dibawa pulangkan langsung ke rumah asli asal orang tuanya di Nganjuk, Jawa Timur. 

“Kedua korban murni meninggal, karena tenggelam. Karena saat diberikan bantuan, kedua korban dalam kondisi tewas,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/