26.3 C
Jakarta
24 November 2024, 22:13 PM WIB

Pensiunan PNS Itu Sayat Nadi Hingga Tewas Karena Frustasi Gagal Ginjal

TABANAN  – Tak kuat menahan sakit yang diderita bertahun-tahun dan tak kunjung sembuh, seorang pensiunan PNS bernama Nyoman Sedana, 62, mengakhiri hidupnya dengan cara tragis.

Warga Banjar Suradadi, Desa Belimbing, Pupuan, Tabanan, ini Kamis (10/1) pukul 23.10 mengakhiri hidupnya dengan cara memutus urat nadi tangan kirinya dengan menggunakan sebilah pisau dapur.  

Korban akhirnya tewas dengan kondisi badan berlumuran darah. Kasubag Humas Polres Tabanan AKP I Gede Surya Kusuma yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.

Berdasar keterangan istri korban dan beberapa saksi di lapangan, Nyoman Sedana nekat bunuh diri, diduga karena putus asa.

Pasalnya, sakit gagal ginjal yang diderita sejak 4 tahun yang lalu, tidak kunjung sembuh. Untuk menyembuhkan penyakitnya, korban beberapa kali melakukan pengobatan medis dan alternatif.

Termasuk melakukan cuci darah. Sayangnya penyakit korban tak kunjung sembuh. Korban pun frustrasi dan memilih mengakhiri hidupnya dengan cara tragis.

“Hingga harus mengakhiri hidupnya dengan pisau dapur,” ujar mantan Kapolsek Selemadeg Timur ini.

Kejadian ini menambahkan daftar panjang peristiwa bunuh diri di Tabanan. Awal tahun 2019 ada sekitar 4 kasus bunuh diri yang sudah terjadi di Tabanan.

“Motifnya pun beragama ada karena faktor ekonomi, sakit hingga stress masalah pekerjaan,” tandasnya. 

TABANAN  – Tak kuat menahan sakit yang diderita bertahun-tahun dan tak kunjung sembuh, seorang pensiunan PNS bernama Nyoman Sedana, 62, mengakhiri hidupnya dengan cara tragis.

Warga Banjar Suradadi, Desa Belimbing, Pupuan, Tabanan, ini Kamis (10/1) pukul 23.10 mengakhiri hidupnya dengan cara memutus urat nadi tangan kirinya dengan menggunakan sebilah pisau dapur.  

Korban akhirnya tewas dengan kondisi badan berlumuran darah. Kasubag Humas Polres Tabanan AKP I Gede Surya Kusuma yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.

Berdasar keterangan istri korban dan beberapa saksi di lapangan, Nyoman Sedana nekat bunuh diri, diduga karena putus asa.

Pasalnya, sakit gagal ginjal yang diderita sejak 4 tahun yang lalu, tidak kunjung sembuh. Untuk menyembuhkan penyakitnya, korban beberapa kali melakukan pengobatan medis dan alternatif.

Termasuk melakukan cuci darah. Sayangnya penyakit korban tak kunjung sembuh. Korban pun frustrasi dan memilih mengakhiri hidupnya dengan cara tragis.

“Hingga harus mengakhiri hidupnya dengan pisau dapur,” ujar mantan Kapolsek Selemadeg Timur ini.

Kejadian ini menambahkan daftar panjang peristiwa bunuh diri di Tabanan. Awal tahun 2019 ada sekitar 4 kasus bunuh diri yang sudah terjadi di Tabanan.

“Motifnya pun beragama ada karena faktor ekonomi, sakit hingga stress masalah pekerjaan,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/