31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 11:26 AM WIB

Frustasi Sakit Tak Sembuh-sembuh, Dadong Masih Gantung Diri

BANGLI – Seorang nenek 85 tahun, Ni Wayan Masih, tidak kuat menahan sakit menahun yang dideritanya.

Nenek asal Banjar Kedui, Desa/Kecamatan Tembuku itu memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kayu rumahnya pada Minggu (10/2) pukul 09.00.

Menurut Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi, musibah itu diketahui pertama kali oleh kerabatnya I Ketut Linggih, 41.

“Setiap hari kerabatnya membawakan nasi atau makanan ke tempat korban. Saksi melihat leher korban sudah terikat kain,” ujarnya.

Saksi sempat memanggil dan memegang tubuh korban. Karena sudah tidak ada reaksi, saksi akhirnya memberitahu kerabat lainnya.

“Selanjutnya para saksi sama-sama mengecek dan menurunkan tubuh korban. Diperkirakan korban sudah meninggal dunia,” ujarnya.

Berdasarkan temuan itu, warga pun melapor kepada  aparat desa dan kepolisian. Lokasi kejadian pun didatangi petugas dan warga yang penasaran terkait berita kematian itu.

Polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) sedangkan pihak kesehatan melakukan pemeriksaan terhadap tubuh korban.

Dari hasil pemeriksaan medis terhadap tubuh korban, nenek diperkirakan meninggal dunia sekitar 3-4 jam sebelum ditemukan tergantung.

Berarti, nenek melakukan aksinya sekitar Minggu pagi, di rentang pukul 06.00 atau pukul 07.00. Petugas juga tidak melihat ada tanda kekerasan berupa luka benda tumpul maupun benda tajam pada tubuh si nenek.

Dari ciri-ciri yang ditemukan, nenek murni meninggal dunia akibat bunuh diri. “Korban sudah tua, pikun, dan sakit sakitan,” tukasnya.

Atas musibah itu, jasad nenek kini ditangani keluarganya dan diupacarai. Pihak keluarga juga telah merelakan kepergian korban. 

BANGLI – Seorang nenek 85 tahun, Ni Wayan Masih, tidak kuat menahan sakit menahun yang dideritanya.

Nenek asal Banjar Kedui, Desa/Kecamatan Tembuku itu memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kayu rumahnya pada Minggu (10/2) pukul 09.00.

Menurut Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi, musibah itu diketahui pertama kali oleh kerabatnya I Ketut Linggih, 41.

“Setiap hari kerabatnya membawakan nasi atau makanan ke tempat korban. Saksi melihat leher korban sudah terikat kain,” ujarnya.

Saksi sempat memanggil dan memegang tubuh korban. Karena sudah tidak ada reaksi, saksi akhirnya memberitahu kerabat lainnya.

“Selanjutnya para saksi sama-sama mengecek dan menurunkan tubuh korban. Diperkirakan korban sudah meninggal dunia,” ujarnya.

Berdasarkan temuan itu, warga pun melapor kepada  aparat desa dan kepolisian. Lokasi kejadian pun didatangi petugas dan warga yang penasaran terkait berita kematian itu.

Polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) sedangkan pihak kesehatan melakukan pemeriksaan terhadap tubuh korban.

Dari hasil pemeriksaan medis terhadap tubuh korban, nenek diperkirakan meninggal dunia sekitar 3-4 jam sebelum ditemukan tergantung.

Berarti, nenek melakukan aksinya sekitar Minggu pagi, di rentang pukul 06.00 atau pukul 07.00. Petugas juga tidak melihat ada tanda kekerasan berupa luka benda tumpul maupun benda tajam pada tubuh si nenek.

Dari ciri-ciri yang ditemukan, nenek murni meninggal dunia akibat bunuh diri. “Korban sudah tua, pikun, dan sakit sakitan,” tukasnya.

Atas musibah itu, jasad nenek kini ditangani keluarganya dan diupacarai. Pihak keluarga juga telah merelakan kepergian korban. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/