25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:16 AM WIB

TEGANG! Bau Kotoran Babi Bikin Muntah, Warga Payangan Geruduk Peternak

GIANYAR- Ketegangan kembali terjadi antara warga dengan seorang peternak di Banjar Subilang, Desa Bukian, Kecamatan Payangan, Senin (11/2).

 

Ribut antara warga dengan oknum peternak itu, menyusul bau kotoran babi yang tak sedap dan bikin muntah dari kandang milik peternak setempat.

 

Beruntung, aksi protes warga itu berhasil dimediasi dan tak sampai berimbas pada tindakan yang tak diinginkan.

 

Seperti dibenarkan Kepala Dusun Subilang, I Ketut Prawira. Dikonfirmasi terkait protes warga, ia mengaku antara warga dan pemilik kandang sebelumnya sempat bertemu.

Bahkan kata Prawira, warga Subilang semat melayangkan surat keluhan Nomor 01/SB/I/2019. “Sekarang permasalahan ini muncul lagi karena adanya miss komunikasi antara pemilik dengan tetangga sekitar,” ujar Prawira seusai proses mediasi di Kantor Camat Payangan.

 

Sedangkan atas protes warga, pihak pemilik peternakan omyo Alponso yang hadir pada kesempatan itu mengaku, jika pihaknya sudah membuat bak ukuran besar untuk tempat penampungan  limbah.

 

 “Sudah kami buatkan. Nanti limbah yang kami tampung itu dipakai pupuk organik dengan mencampur kotoran dengan pupuk urea,” terangnya.

 

Bahkan, terkait peternakan babi yang sudah diakui ada sejak 2011 itu, ia berdalih jika bau yang berasal dari peternakan miliknya yang kini ada sekitar 60 ekor babi itu, disebabkan karena factor cuaca.

 

Selain factor angin, kondisi hujan yang terus menerus belakangan terakhir juga menyebabkan bak penampungan kotoran meluap.” “Tapi untuk masalah bau, saya berjanji akan berusaha mencari jalan keluarnya dalam waktu 2 bulan. Sedangkan untuk pembangunan tembok penyengkernya akan dikerjakan dalam waktu 2 minggu ini,” tukasnya.

Sementara itu atas munculnya protes warga, Kapolsek Payangan, AKP I Gede Sudyatmaja, berharap Dinas Peternakan dapat melakukan cross-check kembali terhadap peternakan babi tersebut.

 

Demikian pula pemilik peternakan babi diminta untuk berkordinasi dengan dinas peternakan tentang persyaratan apa yang harus dipenuhi.

 

“Adakan pula komunikasi dengan warga masyarakat sekitarnya, usaha tanpa dukungan dari masyarakat tidak ada gunanya, sehingga kedepan terjalin hubungan yang harmonis dengan warga masyarakat sekitar,” pintanya.

GIANYAR- Ketegangan kembali terjadi antara warga dengan seorang peternak di Banjar Subilang, Desa Bukian, Kecamatan Payangan, Senin (11/2).

 

Ribut antara warga dengan oknum peternak itu, menyusul bau kotoran babi yang tak sedap dan bikin muntah dari kandang milik peternak setempat.

 

Beruntung, aksi protes warga itu berhasil dimediasi dan tak sampai berimbas pada tindakan yang tak diinginkan.

 

Seperti dibenarkan Kepala Dusun Subilang, I Ketut Prawira. Dikonfirmasi terkait protes warga, ia mengaku antara warga dan pemilik kandang sebelumnya sempat bertemu.

Bahkan kata Prawira, warga Subilang semat melayangkan surat keluhan Nomor 01/SB/I/2019. “Sekarang permasalahan ini muncul lagi karena adanya miss komunikasi antara pemilik dengan tetangga sekitar,” ujar Prawira seusai proses mediasi di Kantor Camat Payangan.

 

Sedangkan atas protes warga, pihak pemilik peternakan omyo Alponso yang hadir pada kesempatan itu mengaku, jika pihaknya sudah membuat bak ukuran besar untuk tempat penampungan  limbah.

 

 “Sudah kami buatkan. Nanti limbah yang kami tampung itu dipakai pupuk organik dengan mencampur kotoran dengan pupuk urea,” terangnya.

 

Bahkan, terkait peternakan babi yang sudah diakui ada sejak 2011 itu, ia berdalih jika bau yang berasal dari peternakan miliknya yang kini ada sekitar 60 ekor babi itu, disebabkan karena factor cuaca.

 

Selain factor angin, kondisi hujan yang terus menerus belakangan terakhir juga menyebabkan bak penampungan kotoran meluap.” “Tapi untuk masalah bau, saya berjanji akan berusaha mencari jalan keluarnya dalam waktu 2 bulan. Sedangkan untuk pembangunan tembok penyengkernya akan dikerjakan dalam waktu 2 minggu ini,” tukasnya.

Sementara itu atas munculnya protes warga, Kapolsek Payangan, AKP I Gede Sudyatmaja, berharap Dinas Peternakan dapat melakukan cross-check kembali terhadap peternakan babi tersebut.

 

Demikian pula pemilik peternakan babi diminta untuk berkordinasi dengan dinas peternakan tentang persyaratan apa yang harus dipenuhi.

 

“Adakan pula komunikasi dengan warga masyarakat sekitarnya, usaha tanpa dukungan dari masyarakat tidak ada gunanya, sehingga kedepan terjalin hubungan yang harmonis dengan warga masyarakat sekitar,” pintanya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/