NEGARA – Ada-ada saja ulah manusia di muka bumi. Tapi, apa yang terjadi di Jembrana, Bali, ini bisa dibilang tidak masuk akal.
Seorang oknum bidan yang bertugas di salah satu kecamatan di Kabupaten Jembrana memasukkan buah mentimun ke alat vitalnya.
Foto-foto tak senonoh itu pun viral di media sosial dan menjadi bahasan masyarakat setempat setelah diposting di akun facebook.
Namun, setelah menjadi viral, akun FB Wayan yang mengunggah foto syur itu langsung diblok dan tidak bisa dibuka lagi.
Menurut informasi, foto-foto oknum bidan kontrak itu ada tiga buah. Ketiga foto yang discreenshot dalam messenger diduga diunggah oleh seseorang yang memiliki hubungan dekat dengan sang bidan.
Setelah dipunggah, foto-foto vulgar itu mendapat komentar dari para netizen. Mayoritas mengelus dada dengan beredarnya foto-foto 18 tahun ke atas itu.
Mereka mengaku prihatin karena kasus ini membuat masyarakat Kabupaten Jembrana resah. Foto-foto itu dianggap berbenturan dengan nilai budaya, adat, dan agama.
“Kami sangat prihatin dengan hal ini. Gara-gara foto oknum bidan itu Jembrana kembali lagi tercemar.
Kasus seperti ini sebelumnya kan sudah pernah terjadi, kenapa tidak itu sebagai pelajaran,” kata warga yang enggan namanya di mediakan.
Kepolisian sendiri dilaporkan masih mempelajari kasus ini.
NEGARA – Ada-ada saja ulah manusia di muka bumi. Tapi, apa yang terjadi di Jembrana, Bali, ini bisa dibilang tidak masuk akal.
Seorang oknum bidan yang bertugas di salah satu kecamatan di Kabupaten Jembrana memasukkan buah mentimun ke alat vitalnya.
Foto-foto tak senonoh itu pun viral di media sosial dan menjadi bahasan masyarakat setempat setelah diposting di akun facebook.
Namun, setelah menjadi viral, akun FB Wayan yang mengunggah foto syur itu langsung diblok dan tidak bisa dibuka lagi.
Menurut informasi, foto-foto oknum bidan kontrak itu ada tiga buah. Ketiga foto yang discreenshot dalam messenger diduga diunggah oleh seseorang yang memiliki hubungan dekat dengan sang bidan.
Setelah dipunggah, foto-foto vulgar itu mendapat komentar dari para netizen. Mayoritas mengelus dada dengan beredarnya foto-foto 18 tahun ke atas itu.
Mereka mengaku prihatin karena kasus ini membuat masyarakat Kabupaten Jembrana resah. Foto-foto itu dianggap berbenturan dengan nilai budaya, adat, dan agama.
“Kami sangat prihatin dengan hal ini. Gara-gara foto oknum bidan itu Jembrana kembali lagi tercemar.
Kasus seperti ini sebelumnya kan sudah pernah terjadi, kenapa tidak itu sebagai pelajaran,” kata warga yang enggan namanya di mediakan.
Kepolisian sendiri dilaporkan masih mempelajari kasus ini.
