31.4 C
Jakarta
26 April 2024, 11:12 AM WIB

OMG! Suami Dirawat di Rumah Sakit, Istri Ditemukan Tewas di Rumah

DENPASAR – Kesedihan mendalam dialami seorang pria bernama Fredrik Cokro, 30. Bagaimana tidak, saat dirinya sedang dirawat di rumah sakit karena demam berdarah,

sang istri bernama Catherine Andrea Devita Suhartono malah ditemukan tewas di rumah mereka, Selasa (12/3) sekitar pukul 10.40. Korban meninggal  di Jalan Pulau Alor Nomor 26 Denpasar Barat. 

Kepada penyidik kepolisian, Fredrik Cokro menjelaskan, terungkapnya kematian almarhumah bermula ketika dirinya dirawat di Rumah Sakit Prima Medika.

Sekitar pukul 06.00 Wita, Selasa (12/3) pagi , dia mulai mengalami firasat yang buruk. “Ya karena saat itu, saksi (Fredrik Cokro) menghubungi sang istri lewat telpon, tapi tidak ada respons,” ujar Kapolsek Denpasar Barat AKP Nainggolan.

Karena itu, Fredrik meminta tolong kepada rekannya bernama Kristian untuk mengecek langsung ke rumah korban. Saat dicek, rumah korban terlihat sepi.

Namun dari luar, kelihatan lampu rumah masih dalam keadaan menyala. Firasat Fredik Cokro selaku suami kian kuat.

Dia akhirnya memutuskan untuk keluar dari rumah sakit dan pulang ke rumah untuk mengecek langsung kondisi istrinya.

Saat sampai di depan rumah, Fredrik mendengar suara tangisan anaknya dari dalam rumah. Dia lantas langsung mendobrak pintu rumah dengan cara ditendang.

“Saat ke kamar, saksi melihat anaknya menangis di sebelah korban yang posisinya telungkup di lantai,” tambah AKP Nainggolan.

AKP Nainggolan menerangkan bahwa saat ditemukan, tubuh korban dalam posisi tengkurap, kepala berada di sebelah tenggara, kedua kaki lurus sebelah barat laut, kedua tangan berada di bawah perut, dan rambut terurai.

Korban menggunakan baju kaos warna putih lengan merah bertuliskan “Love, sweet, Hallo, Fun”, celana panjang leging corak batik warna coklat merah, menggunakan kaos kaki warna merah hijau dan celana dalam warna hitam.

Berdasar dugaan sementara, kata AKP Nainggolan, korban kelahiran Tegal, 3 Agustus 1990 itu diduga kuat meninggal karena sakit.

Dari pemeriksaan luar, tidak ada tanda-tanda bekas kekerasan pada tubuh korban. “Sebelumnya korban sempat mengeluh tidak enak badan dan minum obat jenis Parcetamol.

Dan kami juga temukan beberapa jenis obat di kamarnya,” tandas perwira dengan balok tiga di pundak ini. 

DENPASAR – Kesedihan mendalam dialami seorang pria bernama Fredrik Cokro, 30. Bagaimana tidak, saat dirinya sedang dirawat di rumah sakit karena demam berdarah,

sang istri bernama Catherine Andrea Devita Suhartono malah ditemukan tewas di rumah mereka, Selasa (12/3) sekitar pukul 10.40. Korban meninggal  di Jalan Pulau Alor Nomor 26 Denpasar Barat. 

Kepada penyidik kepolisian, Fredrik Cokro menjelaskan, terungkapnya kematian almarhumah bermula ketika dirinya dirawat di Rumah Sakit Prima Medika.

Sekitar pukul 06.00 Wita, Selasa (12/3) pagi , dia mulai mengalami firasat yang buruk. “Ya karena saat itu, saksi (Fredrik Cokro) menghubungi sang istri lewat telpon, tapi tidak ada respons,” ujar Kapolsek Denpasar Barat AKP Nainggolan.

Karena itu, Fredrik meminta tolong kepada rekannya bernama Kristian untuk mengecek langsung ke rumah korban. Saat dicek, rumah korban terlihat sepi.

Namun dari luar, kelihatan lampu rumah masih dalam keadaan menyala. Firasat Fredik Cokro selaku suami kian kuat.

Dia akhirnya memutuskan untuk keluar dari rumah sakit dan pulang ke rumah untuk mengecek langsung kondisi istrinya.

Saat sampai di depan rumah, Fredrik mendengar suara tangisan anaknya dari dalam rumah. Dia lantas langsung mendobrak pintu rumah dengan cara ditendang.

“Saat ke kamar, saksi melihat anaknya menangis di sebelah korban yang posisinya telungkup di lantai,” tambah AKP Nainggolan.

AKP Nainggolan menerangkan bahwa saat ditemukan, tubuh korban dalam posisi tengkurap, kepala berada di sebelah tenggara, kedua kaki lurus sebelah barat laut, kedua tangan berada di bawah perut, dan rambut terurai.

Korban menggunakan baju kaos warna putih lengan merah bertuliskan “Love, sweet, Hallo, Fun”, celana panjang leging corak batik warna coklat merah, menggunakan kaos kaki warna merah hijau dan celana dalam warna hitam.

Berdasar dugaan sementara, kata AKP Nainggolan, korban kelahiran Tegal, 3 Agustus 1990 itu diduga kuat meninggal karena sakit.

Dari pemeriksaan luar, tidak ada tanda-tanda bekas kekerasan pada tubuh korban. “Sebelumnya korban sempat mengeluh tidak enak badan dan minum obat jenis Parcetamol.

Dan kami juga temukan beberapa jenis obat di kamarnya,” tandas perwira dengan balok tiga di pundak ini. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/