DENPASAR – Kematian RP, 25, warga binaan Lapas Perempuan Kelas II A Denpasar yang diduga menenggak disinfektan yang dicampur Nutrisari menghebohkan sejumlah pihak.
Belum ada yang bisa memastikan penyebab kematian terpidana narkoba asal Jakarta tersebut. Sebab, perlu dilakukan proses otopsi dan otopsi sendiri masih belum dilakukan oleh pihak RSUP Sanglah.
“Belum di otopsi. Sehingga belum bisa ditentukan kalau belum ada hasil laboratorium toksikologi,” ujar dr Ida Bagus Putu Alit, ahli forensik RSUP Sanglah, kemarin.
Apakah disinfektan bisa menyebabkan kematian? “Harus ada bukti ilmiah dulu hasil labnya, baru bisa memberi jawaban,” jawabnya.
Diketahui, lapas Perempuan Kelas II A Denpasar kini menjadi sorotan karena ditemukan 21 warga binaan diduga “berpesta” cairan disinfektan yang dicampur Nutrisari.
Mereka semua kemudian dilarikan ke RSUP Sanglah untuk menjalani perawatan sejak Kamis kemarin hingga hari ini. Saat ini, satu orang sudah meregang nyawa, yakni perempuan berinisial RP tersebut.