31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 11:21 AM WIB

WOW! Kapolda Sindir Preman di Badung, Ini Jawaban Menohok Bupati Giri

MANGUPURA – Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose secara terbuka menyodok Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta karena dianggap masih ragu menindak perilaku preman di Badung.

Sindiran terbuka itu dilontarkan Irjen Petrus saat peresmian Patung Padarakan Rumeksa Gardapati di Monumen Perjuangan Rakyat Bali (Bajra Sandi), Renon, Denpasar, Sabtu (10/11) lalu.

Pernyataan terbuka Irjen Petrus beredar luas di social media dan mendapat tanggapan beragam dari netizen.

Menjadi objek pernyataan Kapolda Bali Irjen Petrus, Bupati Badung Nyoman Giri Prasta langsung angkat bicara.

Pada prinsipnya Bupati Giri Prasta sangat sepakat memberantas segala macam aksi premanisme. Namun, Bupati Giri Prasta mengatakan, klasifikasi premanisme harus jelas, tidak hanya dilihat dari kacamata luar.

Kata dia, yang dimaksud dengan preman itu karena tindakan, bukan orangnya. Preman itu siapapun orangnya walaupun dia pejabat pakai dasi, pakai jas, pakai tas yang bagus, tapi ketika hatinya iblis itu klasifikasi golongan masyarakat preman.

“Kita sudah sepakat tidak ada preman. Dalam artian preman ini adalah malakin orang, buat susah orang. Dan saya pun butuh dengan preman, kalau ada preman membantu masyarakat kan bagus,” ungkap Bupati Giri Prasta.

Ketua DPC PDI Perjuangan Badung ini juga mengajak seluruh lapisan masyarakat bersatu padu membangun daerahnya, bukan saling-menjatuhkan antarsesama.

Karena yang dikenang oleh masyarakat  adalah prilaku dan perbuatan, bukan hanya sebatas wacana.

“Karena itu, jangan sampai ada premanisme. Apalagi, narkoba kita sependapat apa yang dicanangkan bapak Kapolda Bali itu adalah murni untuk generasi kita,” terang Bupati asal Pelaga, Petang, Badung ini.

MANGUPURA – Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose secara terbuka menyodok Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta karena dianggap masih ragu menindak perilaku preman di Badung.

Sindiran terbuka itu dilontarkan Irjen Petrus saat peresmian Patung Padarakan Rumeksa Gardapati di Monumen Perjuangan Rakyat Bali (Bajra Sandi), Renon, Denpasar, Sabtu (10/11) lalu.

Pernyataan terbuka Irjen Petrus beredar luas di social media dan mendapat tanggapan beragam dari netizen.

Menjadi objek pernyataan Kapolda Bali Irjen Petrus, Bupati Badung Nyoman Giri Prasta langsung angkat bicara.

Pada prinsipnya Bupati Giri Prasta sangat sepakat memberantas segala macam aksi premanisme. Namun, Bupati Giri Prasta mengatakan, klasifikasi premanisme harus jelas, tidak hanya dilihat dari kacamata luar.

Kata dia, yang dimaksud dengan preman itu karena tindakan, bukan orangnya. Preman itu siapapun orangnya walaupun dia pejabat pakai dasi, pakai jas, pakai tas yang bagus, tapi ketika hatinya iblis itu klasifikasi golongan masyarakat preman.

“Kita sudah sepakat tidak ada preman. Dalam artian preman ini adalah malakin orang, buat susah orang. Dan saya pun butuh dengan preman, kalau ada preman membantu masyarakat kan bagus,” ungkap Bupati Giri Prasta.

Ketua DPC PDI Perjuangan Badung ini juga mengajak seluruh lapisan masyarakat bersatu padu membangun daerahnya, bukan saling-menjatuhkan antarsesama.

Karena yang dikenang oleh masyarakat  adalah prilaku dan perbuatan, bukan hanya sebatas wacana.

“Karena itu, jangan sampai ada premanisme. Apalagi, narkoba kita sependapat apa yang dicanangkan bapak Kapolda Bali itu adalah murni untuk generasi kita,” terang Bupati asal Pelaga, Petang, Badung ini.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/