DENPASAR – Pintu keluar Bali, baik darat, laut dan udara ditutup khusus untuk Andrew Ayer alias Andrey Kovalenko, 32, dan wanita Rusia yang disebut-sebut istrinya, Ekaterina Trubkina, 33.
Tim gabungan, Imigrasi Ngurah Rai, dan Imigrasi Denpasar termasuk Polda Bali menyisir sejumlah tempat di Bali untuk menangkap
bule Rusia berstatus Red Notice Interpol ini. Namun, hingga berita ini diterbitkan, dua bule Rusia tak kunjung berhasil ditangkap.
Menurut informasi, pada 2 November 2015, kepolisian Rusia merilis database Interpol Rusia bahwa Andrew Ayer alias Andrei Kovalenka masuk dalam Red Notica.
Berdasar hasil penyelidikan di Rusia, Andrew yang diduga sebagai bandar narkoba di Rusia melarikan diri ke Indonesia. Kepolisian Rusia kemudian berkoordinasi dengan interpol National Central Bureau (NCB) Mabes Polri.
Seiring berjalannya waktu, Andrew Ayer diamankan Satuan Reserse Narkoba Polresta Denpasar, saat transaksi narkotika jenis Hasis di sebuah cafe di Jalan Sunset Road No.99, Kuta, Badung Selasa 1 Oktober 2019 sekitar pukul 21.00.
Untuk diketahui, setiap warga negara asing, baik menjadi korban maupun pelaku kejahatan, Mabes Polri dan jajaran selalu berkoordinasi dengan pihak konsulat maupun Kedutaan Besar.
“Dari laporan itu, akhinya Kadubes Rusia di Jakarta mengetahui bahwa Andrew terlibat kasus di Bali,” tutur sumber Imigrasi.
Lalu Kedutaan Besar Rusia di Jakarta berkoordinasi dengan Kepolisian Rusia 16 Desember 2020. NBC Moscow mengeluarkan subjek Interpol, 19 November 2020.
Kadib Hubintar Mabes Polri lalu berkoordinasi dengan Polresta Denpasar. 21 Desember 2020, Polresta Denpasar mengirimkan sidik jari dan foto, termasuk sejumlah data dan memberikan informasi tentang Andrew Ayer.
“Andre diduga terlibat kasus narkoba di negaranya, sehinga namanya masuk dalam database dan jadi buronan Interpol,” timpal sumber.
Tak hanya Polresta Denpasar, karena Andrew Ayer sudah berpindah masa tahanan, pihak Lapas melaporkan Informasi ke Kemenkumham juga ke Polri, 15 Januari 2021.
Setelah menjalani pidana, pihak Lapas Kerobokan menyerahkannya ke kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Rabu 3 Februari 2021.
Sayang, belum diserahkan ke Interpol dan juga dideportasi, Andrew Ayer kabur, dibantu seorang wanita yang disebut-sebut sebagai istrinya.
“Ya, kata Andre ke petugas Imigrasi, istrinya datang membesuk. Begitu pengakuannya. Tapi, kami tidak tahu suràtnya,” ungkap Komunikasi Kantor Imigrasi Kelas I, Khusus TPI Ngurah Rai Putu Suhendra.
Putu Suhendra mengatakan, pihaknya masih melakukan pencarian sembari berkoordinasi dengan Polda Bali beserta jajaran.
“Imigrasi Ngurah Rai dan Imigrasi Denpasar saat ini telah mengerahkan seluruh pegawai, tujuannya mencari keberadaan Andrew bersama Ekatarina,” cetus Putu Suhendra.
Keduanya kini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) ke Kepolisian Daerah Bali dan sudah berkoordinasi dengan Bareskrim Polri, Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Konsul Kehormatan Rusia dan Konsul Kehormatan Ukraina di Bali.
Imigrasi juga berkoordinasi dengan Direskrimum Polda Bali, Kapolresta Denpasar, serta Polres, Polsek dalam rangka pencarian.
Bahkan berkoordinasi dengan Kantor Otoritas Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, GM Angkasa Pura I dan Maskapai Penerbangan
serta Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan setempat untuk mencegah keberangkatan Andrew dan Ekaterina keluar daerah Bali.
“Terkait apa kasus yang melibatkan Andrew di Negaranya, kami di Imigrasi tidak tahu-menahu. Kasus mereka sewaktu dicari interpol, tidak di informasikan ke kita,” katanya.
“Kami harap peran serta masyarakat apabila melihat atau mengetahui keberadaan kedua orang tersebut agar dapat menghubungi polisi dan imigrasi,” pintanya.