RadarBali.com – Puncak Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2017 digelar oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali, di Ruang Kerta Gosana, Kantor Bupati Badung,Mangupura Badung, Kamis, (13/7) pukul 09.00 kemarin.
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali Brigjen Pol Drs I Putu Gede Suastawa menyebut saat ini prevalensi Bali adalah urutan ke-11 dari seluruh provinsi di Indonesia. Dijelaskan setiap 100 orang Bali berusia 10-59 tahun, 2 orang di antaranya adalah penyalahguna narkoba.
Dalam laporannya, Suastawa menyebut 800 narkotika jenis baru menyebar di dunia. “67 sudah masuk ke Indonesia. Baru 43 jenis yang telah teridentifikasi dalam Permenkes No 2 tahun 2017,” ujar Kepala BNNP Bali asal Mengwi, Badung.
Dalam acara yang mengusung tema Peran Aktif dan Pendayagunaan Seluruh Komponen dan Potensi Bangsa dalam Menghadapi Keadaan Darurat Narkoba Menuju Indonesia yang Sehat, Suastawa me-launching kurikulum terintegrasi anti narkoba bekerja sama dengan Disdikpora Provinsi Bali.
Kurikulum ini telah masuk kelas sejak Januari 2017. Suastawa menyebut berbagai upaya telah dilakukan oleh BNNP Bali, dari hulu dan hilir.
Selain itu, dirinya juga membahas BNNP akan melebarkan sayap melalui pembentukan BNN Kabupaten di Buleleng dan Klungkung 2018 mendatang.
“Kita harus bekerja bersama. Peran stakeholder, baik aparat penegak hukum dan masyarakat sangat diperlukan. Hal tersebut tersangnya diatur dalam UU No 35 tahun 2009 Pasal 104-109.
Sementara itu, Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose memberikan kuliah umum terkait peran Polda Bali dalam penanganan narkoba.
Polda Bali, jelasnya memiliki Counter Transnational Organized Crime Squad. Tim ini bertugas menanggulangi kejahatan transnasional dan segala bentuk gangguan Kamtibmas di Bali dan akan terus meningkatkan kerjasama dengan BNN Provinsi Bali dan aparat penegak hukum lainnya.
“Siapapun yang berani bermain-main dengan narkoba akan berhadapan dengan Counter Transnational Organized Crime Squad. How we can minimize dan organized crime khususnya narkoba di Bali,“ tegas Irjen Petrus.