DENPASAR – Hampir sebulan menjadi buron, Sahri akhirnya dibekuk tim gabungan Satreskrim Polresta Denpasar dan Satgas CTOC.
Sahri adalah sopir yang membawa mobil pelaku perampokan money changer BMC PT Bali Maspintjinra di Jalan Pratama, Nomor 36 XY, Kelurahan Tanjung Benoa, Kuta Selatan, 19 Maret 2019 lalu.
Saat itu Sahri berhasil kabur dari penyergapan petugas. Tersangka Sahri diringkus di Senggigi, Lombok Barat, NTB, Selasa (2/4) lalu.
Penangkapan Sahri dibenarkan Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol I Wayan Arta Ariawan. Mobil yang diamankan itu saat ini sudah ada di Polda Bali dan sedang dilakukan proses hukum.
Yang menarik, Sahri diduga kuat ikut terlibat dalam kasus perampokan money changer dan ATM lainnya di Bali.
“Kasus dari Ayana, Surfer Paradise, dari Balangan, BCA Mumbul, (Jalan) Nakula dan terakhir yang terjadi di (Jalan) Pratama sudah terjawab. Merekalah pelakunya,” ujar Ariawan.
Meski begitu, belum semua tersangka tertangkap. “Karena mereka ini jaringan, sehingga banyak pelakunya,” imbuh pria dengan satu melati di pundak itu.
Sebelumnya tiga orang pelaku perampokan asal Rusia yang bernama Alexei Korrotkikh, 44, Georgii Zhukov, 40, dan Robert Haupt, 42, serta seorang DPO ditangkap dua jam
usai melakukan perampokan di TKP kantor PT Bali Maspin Tjinra Money Changer di Jalan Pratama nomor 36 XY Banjar Terora Kelurahan Tanjung Benoa pada Selasa (19/3) pukul 00.30.
Saat disergap petugas, salah satu pelaku Alexei Korrotkikh meregang nyawa ditempat oleh peluru anggota lantaran melawan menggunakan pisau dan berusaha melarikan diri.
Akibat perampokan lewat tengah malam itu kerugian mencapai ratusan juta karena para pelaku menggondol brankas money changer.
Dibandingkan money changer lain di Jalan Pratama, Tanjung Benoa, money changer BMC PT Bali Maspintjinra paling besar dan paling ramai.
Banyak turis asing yang datang menukarkan uangnya. Setiap harinya money changer tersebut tutup pukul 21.00.