KUBUTAMBAHAN – Aparat kepolisian Polsek Kubutambahan masih berupaya membongkar kasus pencurian dengan kekerasan yang menimpa seorang janda bernama Ni Putu Sekar, 50, warga Dusun Dauh Pura, Desa Depeha, Kubutambahan, Buleleng.
Bukti-bukti baru berusaha dikumpulkan penyidik dengan melakukan olah TKP ulang kemarin. Polisi juga telah memintai keterangan sejumlah saksi.
Di antaranya adalah Desak Made Liarni, kakak kandung korban. Saksi yang ikut hadir saat olah TKP terlihat masih syok atas kejadian yang menimpa saudaranya.
“Saya tahu kejadian ketika mau membeli dedak untuk pakan ternak babi di toko korban, Senin (14/7) lalu,” ungkap Desak Made Liarni.
Sesampainya di toko, Liarni dibuat terkejut. Pasalnya dia melihat korban Putu Sekar korban dalam kondisi telungkup dengan bagian kepala dan tubuhnya penuh darah.
“Saya yang panik bergegas meminta tolong kepada masyarakat sekitar rumah korban yang berada di pinggir jalan,” terangnya.
Diakui Liarni, sejak suami korban meninggal empat bulan lalu, dirinya kerap kali menginap di rumah korban. Setiap kali menginap di rumah korban, biasanya Liarni datang sekitar pukul 18.00 Wita.
“Namun tumben (Senin kemarin red) saya mau beli dedak sekitar pukul 16.00 sore. Tapi, saya malah melihat korban sudah meninggal dunia didalam toko,” ucapnya.
Sebelum kematian korban, Liarni mengaku tidak merasakan firasat aneh. Bahkan, korban yang sering diajak tidur seranjang dengan dirinya juga tidak pernah mengalami mimpi aneh.
“Tidak ada firasat. semua biasa-biasa saja. Adik saya juga tidak pernah merasa punya musuh. Ya, semoga pelaku segera ditangkap,” pungkasnya.
Perbekel Depeha Made Semaraguna menyatakan peristiwa pembunuhan ini baru pertama kali terjadi di desanya.
Pihaknya benar-benar dibuat terkejut dengan kejadian. Mengingat selama ini kondisi di desanya cukup aman.
“Atas kasus ini kami akan memperketat keamanan di desa dengan menggalakkan ronda malam di masing-masing pos kamling,” ungkapnya.