SINGARAJA- SC, 41, oknum pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini tak mengira jika atas perbuatannya menbuat siaran langsung dan membuat konten video hoax (bohong) dan mengunggah ke media sosial (medsos) bakal berujung panjang.
Ditengah kepanikan, SC yang saat itu sedang menggelar upacara di Pura Puseh Seririt juga tak bakal menyangka, jika perbuatannya itu akan membuat resah dan berakibat ditahan polisi dari Kepolisian Sektor (Polsek) Seririt.
Kini, sejak diamankan dan menjalani pemeriksaan, SC langsung meminta maaf.
Ia mengaku jika perbuatannya itu bukan untuk mencari sensasi dan sengaja membuat panik ataupun takut masyarakat.
Melainkan, video itu sengaja ia unggah ke medsos karena dirinya panik dan banyak keluarga, kerabat dan teman kerja maupun atasan perusahaan menanyakan situasi keadaan dan keselamatannya pasca gempa 5,1 SR terjadi.
Bahkan menurut SC, dirinya bukan saja membuat satu video. Tetapi SC mengaku jika dirinya membuat video berseri sebanyak 4 buah.
Kemudian video yang ia buat itu dikirim kepada teman-temannya atau kalangan terbatas.
“Sekali lagi karena saat itu banyak keluarga, kerabat dan teman kerja dan atasan perusahaan menanyakan situasi keadaan dan keselamatan tiang (saya) saat itu,”akunya, Sabtu (16/11).
Pun soal kronologi, kata SC, saat kejadian, ia mengaku sedang bersama dengan pemangku bersembahyang di Pura Puseh Seririt.
Kemudian terjadi gempa bumi. Sesaat setelah gempa bumi terjadi, dia sempat mengecek kerusakan pura bersama dengan pemangku. Ketika keluar dari pura, ia melihat kondisi sudah krodit dan terlihat kepanikan masyarakat Seririt .
“Nah hal itu saya menggambar situasi lewat video tersebut. Masyarakat sudah panik dan naik menyelamatkan diri. Saya tidak ada niat menyebar video bohong, Cuma video tersebut menggambar situasi dan kondisi kala itu saja,” imbuhnya.