DENPASAR – Kecelakaan kerja kembali terjadi. Kali ini seorang buruh bangunan Muhammad Suhartono, 26, ditemukan tewas meregang nyawa
di atap rumah milik I Made Rendah, 52, di Jalan Dukuh Sari, Gang Banteng, Gang II Banjar Dukuh Sari, Sesetan, Jumat (15/12) sore kemarin.
Pria asal Jember, Jawa Timur ini tewas karena tersengat aliran listrik saat memasang talang air hujan. Menurut informasi, Suhartono bekerja bersama tiga orang temannya.
Masing-masing Sugeng Harianto, Giman, dan Yadi. Mereka bekerja mulai sejak pukul 08.00. Sugeng dan Yadi bertugas mengecat tembok.
Sedangkan korban dan Giman bertugas merabat lantai depan. Pekerjaan mereka selesai sekitar pukul 14.00.
Kemudian korban dan Giman pindah ke belakang untuk memasang talang air hujan. Sugeng dan Yadi masih ngecet.
Sekitar pukul 15.30, Giman turun dari memasang talang air hujan untuk selanjutnya membantu Sugeng mengecat tembok. Sedangkan korban masih sendirian di atas atap untuk memasang talang air hujan.
Sesaat kemudian, Giman memanggil korban, tapi tidak ada jawaban. “Karena tidak direspons, Giman menengok ke belakang dan dilihat Korban sudah meninggal dunia tersengat listrik,” kata sumber.
Kapolsek Denpasar Selatan Kompol Indrajaya mengatakan, laporan adanya musibah kecelakaan kerja masuk di Mapolsek Densel sekitar 15 menit kemudian.
Anggota langsung turun ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan mengevakuasi korban. Pasalnya, saat itu korban masih tergeletak di atas atap.
Sebelum melakukan evakuasi, kepolisian berkoordinasi dengan pihak PLN untuk memeriksa arus listrik yang terhubung di dalam bangunan rumah.
Sekitar pukul 18.30, jenazah korban berhasil dievakuasi dari atas atap ke tanah. Petugas Inafis yang berada di TKP kemudian melakukan identifikasi.
Hasilnya, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada jenazah korban. Hanya saja, terdapat luka pada bagian tangan kanan diduga lantaran memegang kabel listrik.
Tewasnya korban pun diduga kuat karena kesetrum listrik. “Setelah melakukan identifikasi, jenazah korban sekitar pukul 19.50 Wita dievakuasi ke RS Sanglah
untuk divisum. Tidak ada yang mengetahui persis kejadian itu,” terang mantan Kapolsek Denpasar Timur ini.