MANGUPURA – Datangnya musibah tak bisa diterka. Sebuah proyek pembangunan Balai Budaya di kawasan Puspem Badung, Sempidi, nyaris memakan korban manusia.
Betapa tidak, rangka baja yang dipasang pekerja tiba-tiba jatuh dan membuat empat pekerja terluka. Meski tidak ada korban jiwa, insiden itu membuat pekerja shock berat.
Empat pekerja yang mengalami nasib nahas itu masing-masing Jainuri, 26, Subeki, 34, Anduk Azan, 39, dan Arfin, 29.
Jainuri dan Abdul Hasan mengalami luka yang cukup serius. Jainuri asal Sidoarjo, Jawa Timur itu mengalami patah tulang kaki, sehingga harus dirawat inap di RSUD Mangusada.
Sementara Abdul Hasan yang juga asal Sidoarjo dirujuk ke RSUP Sanglah, Denpasar. Korban mengalami luka pada kepala sebelah kiri dan dagu sebelah kiri.
Arfin sang operator alat berat sempat mengalami pingsan di tempat kejadian. Bahkan pekerja lain sempat menguras tenaga untuk mengeluarkan korban dari mobil crane.
Sementara Subeki yang beralamat di Jombang, Jawa Timur diizinkan pulang. Ia mengalami lecet pada bawah lutut kaki kanan dan mengeluh sesak pada dada.
Menurut sumber, peristiwa nahas itu terjadi siang hari. Tepatnya, terjadi pada Rabu (12/12) lalu.
Saat itu pekerja tengah memasang rangka baja penyangga kerangka atap gedung. Tanpa dinyana, tiba-tiba rangka baja tersebut jatuh.
Alhasil, tiga orang pekerja yang tengah memasang menjadi korban. Nahasnya lagi, rangka baja yang jatuh menimpa mobil crane yang ada di bawahnya. Kontan saja sang operator tergencet.
“Jadi ada empat pekerja yang jadi korban,” ungkap sumber. Insiden ini langsung ditangani pihak rekanan yang menggarap proyek tersebut.
Untuk diketahui, pembangunan Gedung Balai Budaya yang rencananya akan diberi nama Graha Mangu Mandala dikerjakan oleh PT Tunas Jaya Sanur.
Pagu anggaran proyek ini kurang lebih Rp 336 miliar, namun setelah tender menjadi Rp 317 miliar. Proyek ini berdiri di lahan seluas 4 hektar dengan total luas bangunan gedung kurang lebih 1,8 hektare. Ditarget proyek selesai pada tahun 2019 mendatang.