AMLAPURA – Penyidik Kejari Amlapura Karangasem terus berusaha mengungkap kasus korupsi masker Scuba di Dinas Sosial yang ditaksir merugikan keuangan negara Rp 2,9 miliar.
Sejumlah pihak telah dimintai keterangan, mulai dari level pejabat teras Pemkab Karangasem hingga perbekel.
Langkah penyidik Kejari Amlapura mengungkap kasus ini mendapat apresiasi Bali Corruption Watch (BCW).
BCW berharap Kejari Karangsem bisa membongkar aktor-aktor yang terlibat dalam kasus ini. “Kami sangat apresiasi Kejari.
Termasuk juga penanganan di Tabanan, dan Buleleng. Ini agar diusut semua,” kata Ketua BCW, Putu Wirata Dwikora.
BCW menilai harga pengadaan masker jenis scuba dengan tarif Rp 5.700 per pieces terlampaui mahal.
Karena dari beberapa pengalaman rekan-rekannya sendiri untuk pengadaan masker jenis scuba dalam partai besar hanya berkisar antara Rp 1.000 – Rp 2.000 saja.
“Kalau dengan harga Rp 5.700 itu sangat mahal. Apalagi partai besar seharusnya bisa lebih murah. Karena kan dapat dari produsen awal.
Kecuali harga yang dijual ke pedagang dan dijual lagi kepada pengguna itu bisa harganya sampai Rp 3.000 sampai Rp 4.000 per pieces,” paparnya.
Pihaknya menyayangkan adanya praktik korupsi di tengah kondisi masyarakat serba sulit ini. “Jangan sampai ada oknum
memanfaatkan situasi sulit ini untuk mencari keuntungan. Rakyat sudah susah masih korupsi juga,” tukas Putu Wirata Dwikora.