DENPASAR – Lelaki pemeras cewek cantik berinisial Mis yang membuka layanan di aplikasi MiChat ternyata anggota polisi aktif yang bertugas di Polda Bali.
Terungkap identitas lelaki yang mengaku bernama Joey itu berpangkat Briptu dan berinisial RCN, mantan penyidik Ditreskrimum Polda Bali yang bertugas di bagian identifikasi.
Mirisnya lagi, Briptu RCN ini diduga memiliki catatan hitam di Polda Bali, yakni pernah teribat kasus dengan polwan, pemerasan dan mobil bodong.
Sejumlah sumber terpercaya di Polda Bali mengungkapkan bahwa ulah Briptu RCN sangat memalukan.
“Benar bang, dia ini nyaris dipecat. Setahu saya dia berkali-kali membuat ulah yang sangat memalukan,” beber sumber di Polda Bali kemarin.
Dia menjelaskan, beberapa kali RCN terlibat kasus. Namun, kali ini baru heboh karena terpantau media. Dengan adanya pemberitaan itu, dilingkungan Polda Bali pun geger dan kemungkinan atasan sudah memonitoring pemberitaannya.
“Dulu pernah membawa kabur seorang oknum polwan Polres Jembrana ke Denpasar setelah cerai dengan istrinya,” bisik sumber ini.
Dijelaskannya bahwa, informasi yang beredar, ia telah bercerai dengan istrinya lantaran tidak ada kecocokan.
Lelaki asal Medan itu diingat-ingat, pernah terlibat kasus pemerasan. Karena terlibat sejumlah kasus, jabatannya sebagai penyidik digeser.
“Ya benar, dulunya dia anggota Subdit III. Ia lalu ditendang ke bagian lain tapi masih di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Bali,” kata sumber lagi.
Kabarnya Briptu RCN digeser ke ke bagian Identifikasi. “Ya, barusan saya telepon teman yang sementara piket di Iden, ternyata benar dia anggota Iden, hari ini (kemarin) Briptu RCN sementara lepas piket,” tambah sumber berbeda.
Dikonfirmasi terpisah, Kabidhumas Polda Bali Kombeapol Syamsi ternyaya sudah memonitori kasus ini. Kombes Syamsi menyayangkan ulah sang oknum.
Namun, Kombes Syamsi enggan berspekulasi terkait kasus ini. Hanya, dia berpesan agar korban tidak takut melapor ke polisi.
“Saya menyampaikan agar jangan takut, silakan datang dan melapor. Pasti ditindaklanjuti. Dan kami pun tidak main-main kalau oknum yang dimaksud itu benar-benar angggota. Kalau bisa segera melapor,” papar Kombes Syamsi.