29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:38 AM WIB

Ngeri, Sesama Warga Sumba Baku Hantam, Empat Korban Nyaris Tewas

DENPASAR – Darah kembali tumpah di Kuta Selatan. Kali ini sedikitnya empat orang warga Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) meregang nyawa setelah menjadi korban penusukan temannya sendiri.

Lukas Jamak, 18; Melkianus Malo Lende, 31; Frans Gono Ate, 37, dan Lambertus Adi Papa, 34, di keroyok di Jalan Kampus Unud,

tepatnya di depan kosan Perumahan Taman Ambengan Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Minggu menjelang Senin dini hari kemarin.

Mirisnya peristiwa tersebut gara-gara masalah sepele, yakni salah paham antara pelaku bernama Danil (buron), dan korban bernama Frans Gono Ate alias Adel.

Menurut informasi, insiden berdarah itu bermula ketika pelaku Danil Kaka (buron) datang ke kamar korban Frans Gono Ate alias Adel sekitar pukul 18.30.  

Setelah pintu kamar digedor oleh Danil, Adel lalu keluar dari kamar dan menanyakan apa maksud dan tujuan yang terkesan mengganggu ketenangan korban.

“Kata Adel, Danil datang dalam kondisi mabuk. Dia datang sendirian memegang kayu lalu marah-marah tanpa sebab,” tutur sumber di TKP.

Puncaknya, terjadi aksi adu mulut di antara keduanya. Pertengkaran itu kemudian bergeser ke halaman kosan.

Tepat setelah itu, Danil memukul Adel menggunakan kayu sehingga pelipis bagian kiri mengalami luka terbuka.

Pada saat yang bersamaan, datang Lukas Jamak alias Pito, dan Melkianus Malo Lende alias Melki.

Sebelumnya, Lukas alias Pito dan Melki sempat minum arak di kosan Melki di kawasan Jalan Bypass Ngurah Rai Gang Melanting Sari, depan SLB.

Pada awalnya, mereka berniat melerai. Sayang salah satu pelaku bernama Dara memukul Pito. Beruntung Melki menangkis pukulan tersebut.

Kedua nya pun langsung dikeroyok hingga mengalami luka terbuka pada pelipis dan kepala mereka pun benjol-benjol.

Mendengar ada keributan, teman sebelah kos Pito yang bernama Lambertus Adi Papa, 34, pun keluar dan berusaha melerai.

Sayang dia pun ikut dikeroyok hingga mulut keluar darah, luka terbuka di dagu dan dahi kiri benjol.

Setelah melumpuhkan para korban, pelaku yang berjumlah lebih dari lima orang ini pun keluar ke halaman depan lalu melempar batu ke arah kosan para korban.

Warga sekitar pun ketakutan dan menelepon polisi. Setelah tiba, pelaku pun kabur tinggalkan kosan mereka .

Tiga orang korban langsung dilarikan saat itu ke RS Unud Jimbaran. Sedangkan satu orang saksi korban Melki tidak dirawat dan langsung dibawa ke Mapolsek Kuta Selatan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

“Untuk pelaku Danil, dan Dara masih dikejar. Mereka kabur meninggalkan kos. Ketiga korban sudah diperbolehkan pulang oleh pihak RS Udayana, Senin dini hari 02.00, kini masih dimintai keterangan di Polsek,” tutup sumber.

Kapolsek Kuta Selatan Kompol I Nengah Patrem mengaku sudah memeriksa sejumlah saksi. Baik saksi korban maupun tetangga kos di kawasan TKP.

“Ya pelakunya sementara dikejar. Kami pun masih dalami keterangan saksi, termasuk saksi korban terkait apa motif keributan yang sebenarnya. Kami masih dalami,” tuturnya.

DENPASAR – Darah kembali tumpah di Kuta Selatan. Kali ini sedikitnya empat orang warga Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) meregang nyawa setelah menjadi korban penusukan temannya sendiri.

Lukas Jamak, 18; Melkianus Malo Lende, 31; Frans Gono Ate, 37, dan Lambertus Adi Papa, 34, di keroyok di Jalan Kampus Unud,

tepatnya di depan kosan Perumahan Taman Ambengan Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Minggu menjelang Senin dini hari kemarin.

Mirisnya peristiwa tersebut gara-gara masalah sepele, yakni salah paham antara pelaku bernama Danil (buron), dan korban bernama Frans Gono Ate alias Adel.

Menurut informasi, insiden berdarah itu bermula ketika pelaku Danil Kaka (buron) datang ke kamar korban Frans Gono Ate alias Adel sekitar pukul 18.30.  

Setelah pintu kamar digedor oleh Danil, Adel lalu keluar dari kamar dan menanyakan apa maksud dan tujuan yang terkesan mengganggu ketenangan korban.

“Kata Adel, Danil datang dalam kondisi mabuk. Dia datang sendirian memegang kayu lalu marah-marah tanpa sebab,” tutur sumber di TKP.

Puncaknya, terjadi aksi adu mulut di antara keduanya. Pertengkaran itu kemudian bergeser ke halaman kosan.

Tepat setelah itu, Danil memukul Adel menggunakan kayu sehingga pelipis bagian kiri mengalami luka terbuka.

Pada saat yang bersamaan, datang Lukas Jamak alias Pito, dan Melkianus Malo Lende alias Melki.

Sebelumnya, Lukas alias Pito dan Melki sempat minum arak di kosan Melki di kawasan Jalan Bypass Ngurah Rai Gang Melanting Sari, depan SLB.

Pada awalnya, mereka berniat melerai. Sayang salah satu pelaku bernama Dara memukul Pito. Beruntung Melki menangkis pukulan tersebut.

Kedua nya pun langsung dikeroyok hingga mengalami luka terbuka pada pelipis dan kepala mereka pun benjol-benjol.

Mendengar ada keributan, teman sebelah kos Pito yang bernama Lambertus Adi Papa, 34, pun keluar dan berusaha melerai.

Sayang dia pun ikut dikeroyok hingga mulut keluar darah, luka terbuka di dagu dan dahi kiri benjol.

Setelah melumpuhkan para korban, pelaku yang berjumlah lebih dari lima orang ini pun keluar ke halaman depan lalu melempar batu ke arah kosan para korban.

Warga sekitar pun ketakutan dan menelepon polisi. Setelah tiba, pelaku pun kabur tinggalkan kosan mereka .

Tiga orang korban langsung dilarikan saat itu ke RS Unud Jimbaran. Sedangkan satu orang saksi korban Melki tidak dirawat dan langsung dibawa ke Mapolsek Kuta Selatan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

“Untuk pelaku Danil, dan Dara masih dikejar. Mereka kabur meninggalkan kos. Ketiga korban sudah diperbolehkan pulang oleh pihak RS Udayana, Senin dini hari 02.00, kini masih dimintai keterangan di Polsek,” tutup sumber.

Kapolsek Kuta Selatan Kompol I Nengah Patrem mengaku sudah memeriksa sejumlah saksi. Baik saksi korban maupun tetangga kos di kawasan TKP.

“Ya pelakunya sementara dikejar. Kami pun masih dalami keterangan saksi, termasuk saksi korban terkait apa motif keributan yang sebenarnya. Kami masih dalami,” tuturnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/