27 C
Jakarta
20 November 2024, 21:25 PM WIB

Setelah Koster, Oknum Polisi Peras Turis Dibully Netizen, Ini Kata ORI

DENPASAR – Setelah Gubernur Bali Wayan Koster dibully oleh sebagian besar netizen di media sosial karena nyinyir akan kasus JRX SID, kini giliran oknum kepolisian yang menjadi bulan-bulanan warganet.

Seperti dalam kasus video pemerasan yang dilakukan oleh anggota kepolisian Jembrana dengan meminta uang kepada wisatawan Jepang senilai Rp 1 Juta karena lampu kendaraan turis tersebut mati.

Gerah dengan bullyan netizen, pihak Dirlantas Polda Bali mengaku akan bertindak cepat untuk membongkar kasus yang merusak instansi kepolisian Bali dimata masyarakat bahkan dunia.

Hal ini pun mendapat dukungan dari Ketua  Ombudsman perwakilan Bali, Umar Ibnu Alkhatab saat dimintai pendapat oleh Radarbali.id terkait kejadian yang begitu viral di media sosial ini.

“Kami setuju dengan apa yang akan dilakukan oleh Dirlantas Polda Bali yang akan mengecek terlebih dahulu kasus ini karena sudah berlangsung lama ini,” ujar Umar, Kamis (20/8).

Meski kejadian ini lama jika dilihat dari tahun upload video, tetap harus segera dilakukan pemeriksaan dan jangan dibiarkan berlarut- larut.

“Kami berharap agar pengecekan itu tidak terlalu lama dilakukan demi menjaga kepercayaan publik dan integritas lembaga kepolisian, apalagi kasus ini telah viral dan melibatkan pihak wisatawan asing,” sebutnya.

Diberitakan sebelumnya, tengah viral di media sosial Youtube seorang turis Jepang diduga diperas oleh oknum polisi di Bali.

Terlihat pada baju dinas yang dikenakannya oknum itu bernama MD Windia dari unit Sabhara. Namun, belum diketahui pasti dimana lokasi kejadiannya.

Video berdurasi 3 menit 16 detik ini diunggah oleh akun Youtube bernama Style Kenji pada 30 Desember 2019 lalu.

Dalam video itu tampak sepeda motor bernomor polisi DK 3762 FO yang dikendarai oleh sang perekam yang mengaku berasal dari Jepang itu diberhentikan oleh oknum polisi. 

Lalu oknum itu mulai memeriksa kelengkapan surat motor WNA tersebut. Lantas oknum tersebut mengatakan bahwa lampu motor sang pengendara tidak menyala sehingga dia harus dikenai penalti. 

Dalam bahasa Inggris, oknum itu kemudian berjanji akan membantu WNA itu. Dia lalu meminta uang sebesar Rp 1 juta sebagai uang penalti.

Dalam video itu, tampak rekan dari oknum polisi itu juga ikut mengamati proses itu tanpa berkata apa-apa.

Oknum itu pun mulai memberikan penjelasan dan meminta uang. Awalnya, WNA itu memberikan uang Rp.100.000, namun oleh oknum polisi itu kembali menegaskan bahwa dia meminta Rp 1 juta.

Selang beberapa lama, pengendara itu pun hanya mampu memberikan uang sebesar Rp.900.000. 

Setelah menerima uang, oknum itu mulai menghitung jumlahnya dan terhitung Rp.900 ribu. Dia pun mengatakan bahwa jumlah itu sudah cukup dari permintaan awal yang senilai Rp 1 juta. 

DENPASAR – Setelah Gubernur Bali Wayan Koster dibully oleh sebagian besar netizen di media sosial karena nyinyir akan kasus JRX SID, kini giliran oknum kepolisian yang menjadi bulan-bulanan warganet.

Seperti dalam kasus video pemerasan yang dilakukan oleh anggota kepolisian Jembrana dengan meminta uang kepada wisatawan Jepang senilai Rp 1 Juta karena lampu kendaraan turis tersebut mati.

Gerah dengan bullyan netizen, pihak Dirlantas Polda Bali mengaku akan bertindak cepat untuk membongkar kasus yang merusak instansi kepolisian Bali dimata masyarakat bahkan dunia.

Hal ini pun mendapat dukungan dari Ketua  Ombudsman perwakilan Bali, Umar Ibnu Alkhatab saat dimintai pendapat oleh Radarbali.id terkait kejadian yang begitu viral di media sosial ini.

“Kami setuju dengan apa yang akan dilakukan oleh Dirlantas Polda Bali yang akan mengecek terlebih dahulu kasus ini karena sudah berlangsung lama ini,” ujar Umar, Kamis (20/8).

Meski kejadian ini lama jika dilihat dari tahun upload video, tetap harus segera dilakukan pemeriksaan dan jangan dibiarkan berlarut- larut.

“Kami berharap agar pengecekan itu tidak terlalu lama dilakukan demi menjaga kepercayaan publik dan integritas lembaga kepolisian, apalagi kasus ini telah viral dan melibatkan pihak wisatawan asing,” sebutnya.

Diberitakan sebelumnya, tengah viral di media sosial Youtube seorang turis Jepang diduga diperas oleh oknum polisi di Bali.

Terlihat pada baju dinas yang dikenakannya oknum itu bernama MD Windia dari unit Sabhara. Namun, belum diketahui pasti dimana lokasi kejadiannya.

Video berdurasi 3 menit 16 detik ini diunggah oleh akun Youtube bernama Style Kenji pada 30 Desember 2019 lalu.

Dalam video itu tampak sepeda motor bernomor polisi DK 3762 FO yang dikendarai oleh sang perekam yang mengaku berasal dari Jepang itu diberhentikan oleh oknum polisi. 

Lalu oknum itu mulai memeriksa kelengkapan surat motor WNA tersebut. Lantas oknum tersebut mengatakan bahwa lampu motor sang pengendara tidak menyala sehingga dia harus dikenai penalti. 

Dalam bahasa Inggris, oknum itu kemudian berjanji akan membantu WNA itu. Dia lalu meminta uang sebesar Rp 1 juta sebagai uang penalti.

Dalam video itu, tampak rekan dari oknum polisi itu juga ikut mengamati proses itu tanpa berkata apa-apa.

Oknum itu pun mulai memberikan penjelasan dan meminta uang. Awalnya, WNA itu memberikan uang Rp.100.000, namun oleh oknum polisi itu kembali menegaskan bahwa dia meminta Rp 1 juta.

Selang beberapa lama, pengendara itu pun hanya mampu memberikan uang sebesar Rp.900.000. 

Setelah menerima uang, oknum itu mulai menghitung jumlahnya dan terhitung Rp.900 ribu. Dia pun mengatakan bahwa jumlah itu sudah cukup dari permintaan awal yang senilai Rp 1 juta. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/