28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:03 AM WIB

Berteduh, Buruh Cengkih Tewas Tersambar Petir dengan Tubuh Gosong

SINGARAJA – Nasib nahas dialami Mohammad Toni, 20.

 

Buruh petik cengkih asal Lombok Timur, ini  tewas akibat tersambar petir, Kamis (20/9) siang.

 

Selain Toni, seorang temannya, Sonik, 40, warga Banjar Dinas Keduran, Desa Madenan yang juga sesama buruh juga ikut tersambar dan saat ini sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat mengalami luka-luka.

 

Musibah ini, berawal saat korban bekerja sebagai buruh pemetik bunga cengkih di kebun milik Kadek Rudi, warga setempat.

 

Kejadiannya sekitar pukul 14.00 siang di wilayah Banjar Dinas Keduran, Desa Madenan, Kecamatan Tejakula.

 

Total ada sekitar 20 orang buruh yang bekerja di perkebunan milik Kadek Rudi itu.

 

Sekitar pukul 13.30 siang, hujan lebat pun mengguyur.

 

Seluruh buruh berinisiatif turun dari pohon dan berteduh di sekitar areal kebun.

 

Beberapa diantaranya berteduh di gubuk yang ada di tengah kebun.

 

Lainnya memilih berteduh di bawah pohon cengkih.

 

Selang beberapa lama, petir tiba-tiba menyambar.

 

Petir langsung menyambar sebuah pohon di areal kebun.

 

Naas korban Mohammad Toni tengah berteduh di bawah pohon tersebut.

 

Korban pun langsung terpental dan meninggal seketika akibat luka bakar parah pada bagian kepala, dada, dan pinggul.

 

Begitu petir menyambar, rekan-rekan korban pun panik. Mereka berusaha menyelamatkan korban Toni. Saat diperiksa, ternyata korban sudah tak bernafas.

 

Sementara korban Sonik masih terlihat sadar, meski tidak bisa berkata-kata.

 

Korban langsung dilarikan ke Puskesmas Tejakula II dan langsung dirujuk ke RSU Kertha Usada guna mendapat perawatan.

 

Kelian Banjar Dinas Keduran, Putu Agus Tama Darma Susila mengatakan, saat petir menyambar sebenarnya hujan tidak terlalu lebat.

 

 “Hanya ada petir sekali itu saja. Langsung menyambar pohon. Kebetulan korban meninggal ini berteduh di bawah pohon yang tersambar itu. Langsung meninggal di tempat.

 

Kalau warga kami yang selamat itu, jaraknya sekitar tiga meter dari korban meninggal. Dia juga ikut kena,” kata Agus Tama saat ditemui di Ruang Jenazah RSUD Buleleng, Kamis malam.

 

Setelah kejadian, rekan-rekan korban fokus menyelamatkan Sonik. Sementara jenazah Mohammad Toni dibiarkan di tempat kejadian.

 

Jenazah baru dievakuasi ke RSUD Buleleng, setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP)

Sementara itu Kapolsek Tejakula AKP Wayan Sartika, membenarkan kejadian tersebut. “Satu orang meninggal dunia, karena pas berada di pohon yang tersambar petir.

 

Satu lagi luka-luka dan sekarang sudah dirawat di rumah sakit.

 

Khusus korban meninggal dunia, jenazahnya sekarang dititip di RSUD Buleleng sambil menunggu keluarganya,” kata Sartika. 

SINGARAJA – Nasib nahas dialami Mohammad Toni, 20.

 

Buruh petik cengkih asal Lombok Timur, ini  tewas akibat tersambar petir, Kamis (20/9) siang.

 

Selain Toni, seorang temannya, Sonik, 40, warga Banjar Dinas Keduran, Desa Madenan yang juga sesama buruh juga ikut tersambar dan saat ini sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat mengalami luka-luka.

 

Musibah ini, berawal saat korban bekerja sebagai buruh pemetik bunga cengkih di kebun milik Kadek Rudi, warga setempat.

 

Kejadiannya sekitar pukul 14.00 siang di wilayah Banjar Dinas Keduran, Desa Madenan, Kecamatan Tejakula.

 

Total ada sekitar 20 orang buruh yang bekerja di perkebunan milik Kadek Rudi itu.

 

Sekitar pukul 13.30 siang, hujan lebat pun mengguyur.

 

Seluruh buruh berinisiatif turun dari pohon dan berteduh di sekitar areal kebun.

 

Beberapa diantaranya berteduh di gubuk yang ada di tengah kebun.

 

Lainnya memilih berteduh di bawah pohon cengkih.

 

Selang beberapa lama, petir tiba-tiba menyambar.

 

Petir langsung menyambar sebuah pohon di areal kebun.

 

Naas korban Mohammad Toni tengah berteduh di bawah pohon tersebut.

 

Korban pun langsung terpental dan meninggal seketika akibat luka bakar parah pada bagian kepala, dada, dan pinggul.

 

Begitu petir menyambar, rekan-rekan korban pun panik. Mereka berusaha menyelamatkan korban Toni. Saat diperiksa, ternyata korban sudah tak bernafas.

 

Sementara korban Sonik masih terlihat sadar, meski tidak bisa berkata-kata.

 

Korban langsung dilarikan ke Puskesmas Tejakula II dan langsung dirujuk ke RSU Kertha Usada guna mendapat perawatan.

 

Kelian Banjar Dinas Keduran, Putu Agus Tama Darma Susila mengatakan, saat petir menyambar sebenarnya hujan tidak terlalu lebat.

 

 “Hanya ada petir sekali itu saja. Langsung menyambar pohon. Kebetulan korban meninggal ini berteduh di bawah pohon yang tersambar itu. Langsung meninggal di tempat.

 

Kalau warga kami yang selamat itu, jaraknya sekitar tiga meter dari korban meninggal. Dia juga ikut kena,” kata Agus Tama saat ditemui di Ruang Jenazah RSUD Buleleng, Kamis malam.

 

Setelah kejadian, rekan-rekan korban fokus menyelamatkan Sonik. Sementara jenazah Mohammad Toni dibiarkan di tempat kejadian.

 

Jenazah baru dievakuasi ke RSUD Buleleng, setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP)

Sementara itu Kapolsek Tejakula AKP Wayan Sartika, membenarkan kejadian tersebut. “Satu orang meninggal dunia, karena pas berada di pohon yang tersambar petir.

 

Satu lagi luka-luka dan sekarang sudah dirawat di rumah sakit.

 

Khusus korban meninggal dunia, jenazahnya sekarang dititip di RSUD Buleleng sambil menunggu keluarganya,” kata Sartika. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/