DENPASAR – Kasus dugaan kecurangan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 54.80.111 Teras Ayung, Jalan Gatot Subroto Timur, Denpasar, (17/12) berlanjut.
Bahkan atas kasus yang sempat bikin heboh dan kini sedang dalam penyelidikan polisi, pihak pengelola SPBU kembali melakukan klarifikasi tentang dugaan kecurangan pihak SPBU terhadap salah seorang konsumen berinisial JA.
Sriyani, salah seorang pengelola SPBU 54.80.111 Teras Ayung, ini mengatakan bahwa usai mencuatnya kasus tersebut, dari hasil pemeriksaan berkala yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Denpasar, hasilnya memang diketahui mesin rusak.
Bahkan yang mengejutkan, pada saat dilakukan pengecekan ulang pada mesin, Kamis (19/12) sekitar pukul 09.00 justru terjadi kebalikan.
Mesin SPBU malah main-main dan berubah dari temuan saat munculnya komplain konsumen beberapa waktu lalu.
“Saat dilakukan pengecekan tera justru naik.
Di bejana 20 liter tetapi angka yang tertera di meteran masih 16 liter. Kalau kondisinya begini bukan konsumen yang dirugikan, tapi kami (SPBU),”terang Sriyani.
DENPASAR – Kasus dugaan kecurangan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 54.80.111 Teras Ayung, Jalan Gatot Subroto Timur, Denpasar, (17/12) berlanjut.
Bahkan atas kasus yang sempat bikin heboh dan kini sedang dalam penyelidikan polisi, pihak pengelola SPBU kembali melakukan klarifikasi tentang dugaan kecurangan pihak SPBU terhadap salah seorang konsumen berinisial JA.
Sriyani, salah seorang pengelola SPBU 54.80.111 Teras Ayung, ini mengatakan bahwa usai mencuatnya kasus tersebut, dari hasil pemeriksaan berkala yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Denpasar, hasilnya memang diketahui mesin rusak.
Bahkan yang mengejutkan, pada saat dilakukan pengecekan ulang pada mesin, Kamis (19/12) sekitar pukul 09.00 justru terjadi kebalikan.
Mesin SPBU malah main-main dan berubah dari temuan saat munculnya komplain konsumen beberapa waktu lalu.
“Saat dilakukan pengecekan tera justru naik.
Di bejana 20 liter tetapi angka yang tertera di meteran masih 16 liter. Kalau kondisinya begini bukan konsumen yang dirugikan, tapi kami (SPBU),”terang Sriyani.
