25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:35 AM WIB

Tiba di Benoa, ABK Kapal Terdampar ke Australia Langsung Sujud Syukur

DENPASAR – Repatriasi pemulangan 19 ABK Kapal Motor (KM) Bandar Nelayan 188 yang tenggelam di Samudera India telah selesai dilaksanakan, Jumat (21/5) pagi di Pelabuhan Benoa, Denpasar.

Sebanyak 19 ABK dilakukan dengan cara tender dari Kapal AL Australia HMAS ANSAC ke KRI ESCOLAR pada posisi 2 Nm sebelah timur Pelabuhan Benoa (koordinat 08.45.37 S – 115.14.43 E). 

Kedatangan KRI ESCOLAR mendekati Benoa didampingi Rigit Inflatable Boat (RIB) Basarnas Bali, RIB Polair, RIB Lanal, KN 326 KSOP  dan Bakamla.

Kurang lebih 2,5 jam berlayar, kapal tiba di Pelabuhan Benoa dan sandar di Dermaga Timur. Kepala Basarnas Bali, Gede Darmada,S.E., M.A.P., menjelaskan,

ABK KM Bandar Nelayan 188 yang dipulangkan melalui jalur laut berjumlah 19 orang, sementara 1 orang lainnya atas nama Darno dipulangkan via udara dari Perth, Australia ke Jakarta karena alami cedera tangan kanan.

Saat pertama kali menginjakan kakinya di darat Pelabuhan Benoa, Denpasar, para ABK itu langsung menghaturkan sujud syukur.

Tampak beberapa dari mereka juga menangis terharu sebelum akhirnya dijemput menuju tempat karantina di salah satu hotel di Denpasar.

Serah terima dilakukan langsung oleh Konjen Australia kepada Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri. 

Dalam keterangannya, Darmada menuturkan, bahwa setelah serah terima para ABK dilakukan setelah melalui pemeriksaan medis.

“Setelah pemeriksaan medis oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan dengan tetap menerapkan protokol Covid19, dari Satgas Covid lakukan penyiapan hotel untuk isolasi,” terangnya.

Selanjutnya seluruh ABK menjadi tanggung jawab PT Bandar Nelayan dalam pengawasan BP2MI ( Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia). 

Komandan Lantamal V Surabaya, Laksamana Pertama TNI Mohamad Zaenal, mengatakan, penyelamatan para ABK kapal oleh pihak Angkatan Laut Australia ini merupakan bentuk kerjasama antara angkatan laut dua negara.

“Ini adalah kerjasama angkatan laut yang luar biasa antara angkatan laut Indonesia dan Australia. Ini menunjukan kerja sama dan persahabatan

dua angkatan laut yang luar biasa sebagaimana bukti nyata yang ditunjukan kepada kita semua,” kata Laksamana Pertama TNI Mohamad Zaenal.

Sebelumnya diberitakan, kapal ikan, KM Bandar Nelayan 188 mengalami kebocoran sehingga nyaris tenggelam di Samudra Hindia.

Informasi tentang peristiwa yang terjadi pada Kamis (13/5) itu didapat Basarnas sekitar pukul 09.10 Wita.

Kapal bertolak dari Pelabuhan Benoa sejak tanggal 8 April 2021 menuju Fishing Ground. Posisi kejadian koordinat  31° 10.70′ S 102° 16.32′ E (radial 206°/ 1.520 Nm dari Kantor Basarnas Bali dan radial 270°/ 697Nm dari Perth Australia).

Pihak Basarnas berkoordinasi dengan JRCC Australian untuk mengambil aksi. JRCC mengeluarkan broadcast darurat kepada kapal- kapal di area tersebut dan mengerahkan Perth Challenger menuju lokasi.

Setelah ditemukan posisi kapal, selanjutnya menjatuhkan dua sekoci penyelamat. Akhirnya pada Sabtu (15/5/2021) pukul 07.00  WIB diterima info dari Japan CG ke JRCC Australia

bahwa FV Fukuseki Maru 15 telah menyelamatkan sebanyak 20 ABK KM Bandar Nelayan, selanjutnya ditransfer ke kapal Australia Hamas Anzac dan dibawa ke Australia.

Jumat (21/5) pagi, 19 ABK itu diserahkan ke pemerintah Indonesia. 

DENPASAR – Repatriasi pemulangan 19 ABK Kapal Motor (KM) Bandar Nelayan 188 yang tenggelam di Samudera India telah selesai dilaksanakan, Jumat (21/5) pagi di Pelabuhan Benoa, Denpasar.

Sebanyak 19 ABK dilakukan dengan cara tender dari Kapal AL Australia HMAS ANSAC ke KRI ESCOLAR pada posisi 2 Nm sebelah timur Pelabuhan Benoa (koordinat 08.45.37 S – 115.14.43 E). 

Kedatangan KRI ESCOLAR mendekati Benoa didampingi Rigit Inflatable Boat (RIB) Basarnas Bali, RIB Polair, RIB Lanal, KN 326 KSOP  dan Bakamla.

Kurang lebih 2,5 jam berlayar, kapal tiba di Pelabuhan Benoa dan sandar di Dermaga Timur. Kepala Basarnas Bali, Gede Darmada,S.E., M.A.P., menjelaskan,

ABK KM Bandar Nelayan 188 yang dipulangkan melalui jalur laut berjumlah 19 orang, sementara 1 orang lainnya atas nama Darno dipulangkan via udara dari Perth, Australia ke Jakarta karena alami cedera tangan kanan.

Saat pertama kali menginjakan kakinya di darat Pelabuhan Benoa, Denpasar, para ABK itu langsung menghaturkan sujud syukur.

Tampak beberapa dari mereka juga menangis terharu sebelum akhirnya dijemput menuju tempat karantina di salah satu hotel di Denpasar.

Serah terima dilakukan langsung oleh Konjen Australia kepada Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri. 

Dalam keterangannya, Darmada menuturkan, bahwa setelah serah terima para ABK dilakukan setelah melalui pemeriksaan medis.

“Setelah pemeriksaan medis oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan dengan tetap menerapkan protokol Covid19, dari Satgas Covid lakukan penyiapan hotel untuk isolasi,” terangnya.

Selanjutnya seluruh ABK menjadi tanggung jawab PT Bandar Nelayan dalam pengawasan BP2MI ( Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia). 

Komandan Lantamal V Surabaya, Laksamana Pertama TNI Mohamad Zaenal, mengatakan, penyelamatan para ABK kapal oleh pihak Angkatan Laut Australia ini merupakan bentuk kerjasama antara angkatan laut dua negara.

“Ini adalah kerjasama angkatan laut yang luar biasa antara angkatan laut Indonesia dan Australia. Ini menunjukan kerja sama dan persahabatan

dua angkatan laut yang luar biasa sebagaimana bukti nyata yang ditunjukan kepada kita semua,” kata Laksamana Pertama TNI Mohamad Zaenal.

Sebelumnya diberitakan, kapal ikan, KM Bandar Nelayan 188 mengalami kebocoran sehingga nyaris tenggelam di Samudra Hindia.

Informasi tentang peristiwa yang terjadi pada Kamis (13/5) itu didapat Basarnas sekitar pukul 09.10 Wita.

Kapal bertolak dari Pelabuhan Benoa sejak tanggal 8 April 2021 menuju Fishing Ground. Posisi kejadian koordinat  31° 10.70′ S 102° 16.32′ E (radial 206°/ 1.520 Nm dari Kantor Basarnas Bali dan radial 270°/ 697Nm dari Perth Australia).

Pihak Basarnas berkoordinasi dengan JRCC Australian untuk mengambil aksi. JRCC mengeluarkan broadcast darurat kepada kapal- kapal di area tersebut dan mengerahkan Perth Challenger menuju lokasi.

Setelah ditemukan posisi kapal, selanjutnya menjatuhkan dua sekoci penyelamat. Akhirnya pada Sabtu (15/5/2021) pukul 07.00  WIB diterima info dari Japan CG ke JRCC Australia

bahwa FV Fukuseki Maru 15 telah menyelamatkan sebanyak 20 ABK KM Bandar Nelayan, selanjutnya ditransfer ke kapal Australia Hamas Anzac dan dibawa ke Australia.

Jumat (21/5) pagi, 19 ABK itu diserahkan ke pemerintah Indonesia. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/