DENPASAR – Aksi perampokan sadis money changer kembali terjadi, Jumat (21/12) sekitar pukul 01.00 dini hari.
Kali ini aksi perampokan terjadi di Jalan Nakula Barat Legian, Kuta tepatnya di kantor money changer milik PT Bali Top.
Akibat aksi perampokan, selain mengakibatkan seorang security diikat dan disiksa, para komplotan perampok juga berhasil membawa kabur brankas uang senilai Rp 1 miliar lebih.
Menurut sumber di lingkungan Polresta Denpasar, usai mengikat dan menyiksa salah seorang security jaga bernama I Putu Juliarta, pelaku dengan sadis juga menyeret korban.
. “Setelah di lakban, korban diseret kebelakang. Ia pun di pukul hingga tak sadarkan dirinya. Ya dia sempat pingsan,” ungkap sumber petugas kepolisian yang mewanti-wanti agar namanya enggan disebut.
Bahkan kata sumber yang mewanti-wanti agar namanya dirahasiakan, akibat disiksa perampok, korban Juliarta baru sadar sekitar pukul 03.30. Atau baru siuaman sekitar 2 jam lebih tak sadarkan diri.
ia berusaha dengan sekuat tenaga dan berhasil melepaskan ikatan lakban di tangannya lalu keluar meminta tolong kepada pedagang Siti Julaeha, 46, yang ada di sebelah barat kantor untuk menghubungi polisi.
Baru setelah berhasil keluar, korban langsung menghubungi pimpinannya dan kemudian datang beberapa karyawan dan petugas kepolisian ke TKP.
DENPASAR – Aksi perampokan sadis money changer kembali terjadi, Jumat (21/12) sekitar pukul 01.00 dini hari.
Kali ini aksi perampokan terjadi di Jalan Nakula Barat Legian, Kuta tepatnya di kantor money changer milik PT Bali Top.
Akibat aksi perampokan, selain mengakibatkan seorang security diikat dan disiksa, para komplotan perampok juga berhasil membawa kabur brankas uang senilai Rp 1 miliar lebih.
Menurut sumber di lingkungan Polresta Denpasar, usai mengikat dan menyiksa salah seorang security jaga bernama I Putu Juliarta, pelaku dengan sadis juga menyeret korban.
. “Setelah di lakban, korban diseret kebelakang. Ia pun di pukul hingga tak sadarkan dirinya. Ya dia sempat pingsan,” ungkap sumber petugas kepolisian yang mewanti-wanti agar namanya enggan disebut.
Bahkan kata sumber yang mewanti-wanti agar namanya dirahasiakan, akibat disiksa perampok, korban Juliarta baru sadar sekitar pukul 03.30. Atau baru siuaman sekitar 2 jam lebih tak sadarkan diri.
ia berusaha dengan sekuat tenaga dan berhasil melepaskan ikatan lakban di tangannya lalu keluar meminta tolong kepada pedagang Siti Julaeha, 46, yang ada di sebelah barat kantor untuk menghubungi polisi.
Baru setelah berhasil keluar, korban langsung menghubungi pimpinannya dan kemudian datang beberapa karyawan dan petugas kepolisian ke TKP.
