29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:44 AM WIB

Tujuh Fakta Pembunuhan Warga Slovakia di Denpasar yang Perlu Diketahui

DENPASAR – Kasus pembunuhan terhadap wanita asal Slovakia, Andriana Simeonova sempat menggemparkan publik Denpasar dan Bali. Dia tewas mengenaskan dengan luka gorokan pada leher. Jasadnya ditemukan di rumah kontrakannya di Jalan Pengiasan III Nomor 88, Sanur, Denpasar Selatan, oleh rekannya pada Rabu (20/1). 

 

Tiga jam setelah jasadnya ditemukan kepolisian Polresta Denpasar berhasil menangkap pelaku pembunuhan bernama Lorens Parera. Lantas, ada saja fakta-fakta yang terkuak dari peristiwa itu? Ini rangkumannya:

 

1. Pelaku adalah mantan pacar korban. 

 

Lorens Parera merupakan mantan pacar korban. Mereka menjalin hubungan asmara sejak tahun 2017. Saat itu, keduanya bekerja di resort yang sama di Raja Ampat, Papua. Lorens sebagai manajer, sedangkan Andriana sebagai instruktur boat. Awal tahun 2020 keduanya pindah ke Bali. 

 

2. Pelaku membunuh karena tidak terima diputus sepihak oleh korban

 

Motif pembunuhan yang dilakukan Lorens terhadap korban dikarenakan atas dasar sakit hati. Dia tidak bisa menerima korban memutuskan sepihak terkait hubungan asmara mereka. Pelaku sempat meminta maaf sebanyak dua kali. Namun korban tetap menolak. Pada permintaan maaf ketiga, pelaku pun langsung membunuh korban saat korban kembali tidak menerima permintaan maaf pelaku dan mengusirnya dari rumahnya pada Senin (18/1). 

 

3. Diputus karena sering mabuk.

 

Kepada polisi, Lorens mengaku diputus oleh korban karena dirinya sering mabuk. Kebiasaan pelaku itu tidak bisa diterima oleh korban. Itu juga menjadi salah satu alasan korban memutuskan untuk mengakhiri hubungan asmara degan pelaku.

 

4. Pelaku dibelikan motor oleh korban.

 

Selama menjalin hubungan asmara, pelaku sempat diberikan motor sport 250 CC oleh korban. Saat hubungan berakhir, korban meminta motornya dikembalikan. Namun pelaku tidak mau. Korban lalu mengancam akan melapor ke polisi. Karena takut dilaporkan, pelaku mencoba meminta maaf. Itu terjadi beberapa saat sebelum pelaku membunuh korban.

 

5. Pelaku sudah dua kali diajak ke Slovakia oleh korban.

 

Selama menjalin hubungan asmara dengan korban, pelaku sudah dua kali diajak mengunjungi Slovakia oleh korban. Itu juga diungkap oleh Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan saat merilis kasus ini ke media. 

 

6. Pisau dipakai membunuh korban dibeli di Slovakia

 

Di sela liburan ke Slovakia saat diajak korban, pelaku sempat membeli sebilah pisau di sana. Pisau itu berbentuk pipih dan memiliki dua mata pisau. Pisau itu jugalah yang akhirnya dipakai pelaku untuk menghabisi nyawa korban.

 

7. Korban dihabisi sekali tusukan pada leher

 

Aksi yang dilakukan pelaku cukup keji. Dia menghabisi nyawa korban dengan sekali tusukan tepat pada leher. Saat pisau menancap, pisau itu lalu disabet ke samping sehingga luka pada leher korban terlihat seperti luka gorokan.

DENPASAR – Kasus pembunuhan terhadap wanita asal Slovakia, Andriana Simeonova sempat menggemparkan publik Denpasar dan Bali. Dia tewas mengenaskan dengan luka gorokan pada leher. Jasadnya ditemukan di rumah kontrakannya di Jalan Pengiasan III Nomor 88, Sanur, Denpasar Selatan, oleh rekannya pada Rabu (20/1). 

 

Tiga jam setelah jasadnya ditemukan kepolisian Polresta Denpasar berhasil menangkap pelaku pembunuhan bernama Lorens Parera. Lantas, ada saja fakta-fakta yang terkuak dari peristiwa itu? Ini rangkumannya:

 

1. Pelaku adalah mantan pacar korban. 

 

Lorens Parera merupakan mantan pacar korban. Mereka menjalin hubungan asmara sejak tahun 2017. Saat itu, keduanya bekerja di resort yang sama di Raja Ampat, Papua. Lorens sebagai manajer, sedangkan Andriana sebagai instruktur boat. Awal tahun 2020 keduanya pindah ke Bali. 

 

2. Pelaku membunuh karena tidak terima diputus sepihak oleh korban

 

Motif pembunuhan yang dilakukan Lorens terhadap korban dikarenakan atas dasar sakit hati. Dia tidak bisa menerima korban memutuskan sepihak terkait hubungan asmara mereka. Pelaku sempat meminta maaf sebanyak dua kali. Namun korban tetap menolak. Pada permintaan maaf ketiga, pelaku pun langsung membunuh korban saat korban kembali tidak menerima permintaan maaf pelaku dan mengusirnya dari rumahnya pada Senin (18/1). 

 

3. Diputus karena sering mabuk.

 

Kepada polisi, Lorens mengaku diputus oleh korban karena dirinya sering mabuk. Kebiasaan pelaku itu tidak bisa diterima oleh korban. Itu juga menjadi salah satu alasan korban memutuskan untuk mengakhiri hubungan asmara degan pelaku.

 

4. Pelaku dibelikan motor oleh korban.

 

Selama menjalin hubungan asmara, pelaku sempat diberikan motor sport 250 CC oleh korban. Saat hubungan berakhir, korban meminta motornya dikembalikan. Namun pelaku tidak mau. Korban lalu mengancam akan melapor ke polisi. Karena takut dilaporkan, pelaku mencoba meminta maaf. Itu terjadi beberapa saat sebelum pelaku membunuh korban.

 

5. Pelaku sudah dua kali diajak ke Slovakia oleh korban.

 

Selama menjalin hubungan asmara dengan korban, pelaku sudah dua kali diajak mengunjungi Slovakia oleh korban. Itu juga diungkap oleh Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan saat merilis kasus ini ke media. 

 

6. Pisau dipakai membunuh korban dibeli di Slovakia

 

Di sela liburan ke Slovakia saat diajak korban, pelaku sempat membeli sebilah pisau di sana. Pisau itu berbentuk pipih dan memiliki dua mata pisau. Pisau itu jugalah yang akhirnya dipakai pelaku untuk menghabisi nyawa korban.

 

7. Korban dihabisi sekali tusukan pada leher

 

Aksi yang dilakukan pelaku cukup keji. Dia menghabisi nyawa korban dengan sekali tusukan tepat pada leher. Saat pisau menancap, pisau itu lalu disabet ke samping sehingga luka pada leher korban terlihat seperti luka gorokan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/