TABANAN – Kematian bisa datang kapan saja. Tak ada yang bisa mengelak sedetik pun. Itu juga yang dialami I Wayan Gadri, 74, warga Banjar Dinas Umadiwang Kangin, Desa Batannyuh, Marga.
Korban ditemukan tidak bernyawa kemarin petang di tegalan miliknya di Apit Jaring, Desa Batannyuh, Marga, Tabanan.
Menurut saksi, kejadian bermula ketika saksi selesai memberi makan sapi, kemudian memanggil korban untuk diajak pulang namun tidak dijawab.
Saksi kemudian menghampiri korban di gubuknya dan melihat korban didalam gubug duduk bersandar menghadap ke barat.
Posisi leher miring ke kanan. Saksi lantas memeriksa tubuh korban. “Tubuhnya sudah terasa dingin. Saksi kemudian mengguncang tubuh korban untuk membangunkan, namun korban tidak bangun,” ujar sumber di TKP.
Karena tidak ada respon, saksi lantas meminta tolong warga yang melintas di TKP untuk menghubungi keluarga korban.
“Beberapa warga sempat datang ke TKP untuk memeriksa tubuh korban. Setelah diperiksa, mereka baru sadar korban sudah meninggal,” bebernya.
Setelah keluarga datang, tubuh korban kemudian dievakuasi ke rumah duka. Kerabat korban yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, sebelum meninggal korban memiliki riwayat darah tinggi.
Korban sering mengeluh pusing. Berdasar keterangan pihak medis, ditemukan luka lebam pada daerah bawah tubuh berwarna merah keunguan.
Bagian bawah kaki hilang dengan penekanan luka lecet pada kaki kanan dibawah dengkul dengan ukuran 2 x 1 cm, luka kaki kanan 10 cm diatas mata kaki bagian luar dengan ukuran 8 x 0.5 cm.
Namun, tidak ditemukan tanda tanda kekerasan pada tubuh korban.