29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:47 AM WIB

Polresta Denpasar Selidiki Kasus Poster Jarah dan Bakar

DENPASAR – Beredarnya poster yang mengandung kalimat provokatif menjelang demonstrasi tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Bali ditanggapi Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan. Dia mengatakan bahwa sudah pasti pihaknya akan melakukan penyelidikan. 

“Sudah pasti akan kami dalami,” kata Jansen, Rabu (21/10). 

Namun, kata Jansen, pihaknya juga sudah mendapat dukungan masyarakat khususnya di seputaran lokasi demonstrasi, bahwa masyarakat menentang aksi demo. Kata dia, masyarakat menentang aksi demo dalam bentuk apa pun. Entah itu demo damai, apalagi yang bersifat anarkis. 

“Mengingat saat ini masih tinggi covid. Di luar itu, Polri juga sudah siapkan kekuatan penuh untuk melakukan  pengamanan,” ujarnya. 

Saat ditanya apakah ada rencana aksi dari mahasiswa, Jansen membenarkan. “Emang sudah ada rencana. Korlap dan orang yang mengaku sebagai penanggung jawab dan koordinir itu sudah kami imbau, janganlah. Kita saat ini lagi prihatin dengan kondisi Bali, jangan ikut-ikutan,” tandasnya.

Sebelumnya, muncul poster yang mengajak demonstrasi tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja. Namun, dalam poster itu ada ajakan melakukan kerusuhan. Di antaranya serang, hancurkan, jarah dan bakar. 

Pihak aliansi Bali Tidak Diam yang berencana melakukan aksi pada Kamis (22/10) besok menepis poster tersebut. Presiden BEM Unud, Dewa Gede Satya Ranasika Kusuma menyebut poster itu bukan dibuat oleh pihaknya. Diduga dibuat oleh pihak lain untuk mendiskreditkan gerakan tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.

DENPASAR – Beredarnya poster yang mengandung kalimat provokatif menjelang demonstrasi tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Bali ditanggapi Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan. Dia mengatakan bahwa sudah pasti pihaknya akan melakukan penyelidikan. 

“Sudah pasti akan kami dalami,” kata Jansen, Rabu (21/10). 

Namun, kata Jansen, pihaknya juga sudah mendapat dukungan masyarakat khususnya di seputaran lokasi demonstrasi, bahwa masyarakat menentang aksi demo. Kata dia, masyarakat menentang aksi demo dalam bentuk apa pun. Entah itu demo damai, apalagi yang bersifat anarkis. 

“Mengingat saat ini masih tinggi covid. Di luar itu, Polri juga sudah siapkan kekuatan penuh untuk melakukan  pengamanan,” ujarnya. 

Saat ditanya apakah ada rencana aksi dari mahasiswa, Jansen membenarkan. “Emang sudah ada rencana. Korlap dan orang yang mengaku sebagai penanggung jawab dan koordinir itu sudah kami imbau, janganlah. Kita saat ini lagi prihatin dengan kondisi Bali, jangan ikut-ikutan,” tandasnya.

Sebelumnya, muncul poster yang mengajak demonstrasi tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja. Namun, dalam poster itu ada ajakan melakukan kerusuhan. Di antaranya serang, hancurkan, jarah dan bakar. 

Pihak aliansi Bali Tidak Diam yang berencana melakukan aksi pada Kamis (22/10) besok menepis poster tersebut. Presiden BEM Unud, Dewa Gede Satya Ranasika Kusuma menyebut poster itu bukan dibuat oleh pihaknya. Diduga dibuat oleh pihak lain untuk mendiskreditkan gerakan tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/