TABANAN – Orangtua mana tidak hancur hatinya ketika mendapati sang buah hati meninggal dengan cara tidak wajar.
Itu juga yang dirasakan orangtua LGDS, 14, pelajar SMP di Tabanan yang tewas mengenaskan usai disetubuhi sang pacar, Gung De Wiradana, 25, sebanyak dua kali.
Mereka tidak terima anak gadisnya meninggal sia-sia akibat ulah Gung De Wiradana. Mereka makin murka setelah tahu kematian anak gadisnya dari pihak RS Tabanan.
Bukan dari terduga pelaku. “Kecewa, duka, sedih terpancar dari wajah orangtua dan keluarga korban. Mereka shock, dan trauma. Sampai sekarang mereka masih belum bersedia memberi keterangan,” ujar sumber.
Karena kematian tidak wajar anaknya, pihak keluarga berencana memproses kasus tersebut hingga tuntas.
Dikonfirmasi Senin malam, Kapolres Tabanan AKBP Marsdianto mengaku masih ada acara di Sanur, Denpasar. “Ke Kasatreskrim saja,” paparnya.
Namun, saat Kasatreskrim Polres Tabanan AKP Yana Jaya Widya dihubungi terpisah, tak ada respons dari yang bersangkutan.
TABANAN – Orangtua mana tidak hancur hatinya ketika mendapati sang buah hati meninggal dengan cara tidak wajar.
Itu juga yang dirasakan orangtua LGDS, 14, pelajar SMP di Tabanan yang tewas mengenaskan usai disetubuhi sang pacar, Gung De Wiradana, 25, sebanyak dua kali.
Mereka tidak terima anak gadisnya meninggal sia-sia akibat ulah Gung De Wiradana. Mereka makin murka setelah tahu kematian anak gadisnya dari pihak RS Tabanan.
Bukan dari terduga pelaku. “Kecewa, duka, sedih terpancar dari wajah orangtua dan keluarga korban. Mereka shock, dan trauma. Sampai sekarang mereka masih belum bersedia memberi keterangan,” ujar sumber.
Karena kematian tidak wajar anaknya, pihak keluarga berencana memproses kasus tersebut hingga tuntas.
Dikonfirmasi Senin malam, Kapolres Tabanan AKBP Marsdianto mengaku masih ada acara di Sanur, Denpasar. “Ke Kasatreskrim saja,” paparnya.
Namun, saat Kasatreskrim Polres Tabanan AKP Yana Jaya Widya dihubungi terpisah, tak ada respons dari yang bersangkutan.
