DENPASAR – Aksi membangunkan warga di sahur hari terakhir bulan Ramadhan (bulan malam takbir seperti berita sebelumnya) di Kampung Jawa, Jalan Ahmad Yani, Denpasar, Sabtu (23/5) pagi berbuntut panjang.
Setelah video yang menunjukan puluhan orang warga menyalakan smoke bomb dan memukul bedug viral di media sosial, Polresta Denpasar bergerak cepat.
Saat ini ada tujuh orang yang diduga ikut dalam aksi tersebut diamankan. Tujuh orang yang diamankan yakni DDA yang berperan memukul bedug;
BHR berperan memukul bedug, AK berperan memukul bedug, RDW berperan memukul bedug, SFI berperan memukul bedug dan menyalakan smoke bomb,
SR berperan mengupload video aksi tersebut di media sosial, dan RWN yang ikut berkumpul dalam aksi tersebut. Ketujuh orang tersebut diperiksa intensif penyidik Polresta Denpasar.
“Sekarang masih berproses,” terang Kasubag Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi, Minggu (24/5) sore.
Berdasar informasi yang dihimpun, aksi yang dianggap melanggar imbauan pemerintah soal pencegahan penyebaran virus Corona ini dilakukan di Pertigaan Jalan Ahmad Yani Denpasar, Dusun Wanasari, Denpasar.
Aksi itu dilakukan pada Sabtu (23/5) sekitar pukul 03.00 pagi. Kejadian bermula saat pemuda dari RT 5 Gang Pura Pasek, lingkungan Wanasari berkumpul di depan showroom Indomobil di Jalan A.Yani Denpasar.
Selanjutnya sekitar pukul 02.30 Wita seorang bernama AND menyuruh HMZ untuk mengambil bedug yang di simpan di rumah kosong depan mushola.
Setelah pemuda berkumpul kurang lebih 30 orang, selanjutnya mereka bergerak membangunkan warga untuk sahur sambil berkeliling sampai di depan Masjid Baitur Rahman.
Di sana sudah ada beberapa anak muda yang sudah berkumpul dan membangunkan warga yang sahur diiringi bedug.
Salah seorang dari antara mereka merekam kegiatan itu lalu mengunggahnya ke media sosial Hingg akhirnya viral.