UBUD – Kesalahpahaman terjadi antara ojek online (ojol), Ali Mashudi alias Kopral dengan seorang penumpang bernama Ruli Agustian.
Ali terjatuh di tanjakan Jalan Lungsiakan, Desa Kedewatan, Minggu (26/1) pukul 10.00. Kebetulan saat jatuh, Ruli menarik leher Ali.
Si ojol mengira dirinya dibegal. Namun, setelah ditelusuri pihak kepolisian, ternyata kasus itu murni kecelakaan lalu lintas.
Menurut informasi, si ojol ini mengangkut penumpang dari arah Desa Sebali, Kecamatan Tegalalang. Ojol melintasi Kecamatan Tegallalang menuju Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud.
Di Ubud, ojol melalui Jalan Lungsiakan dengan situasi jalan naik turun. Saat melewati jembatan perbatasan Desa Sebali-Desa Lungsiakan, pengendara ojol diminta hati-hati oleh customer.
Saat melintasi jalan turunan yang cukup terjal, si ojol mendadak menginjak rem. Penumpang yang dibonceng kaget dan secara spontan mengepit leher pengemudi ojol dari belakang.
Diduga kaget, si ojol kehilangan kendali. Mereka terjatuh nyaris masuk jurang. Tubuh mereka tersangkut di pepohonan yang ada. Sii ojol sempat pingsan.
Sedangkan penumpang selamat dengan beberapa luka. Tak berselang lama, beberapa pengendara yang melintas berusaha memberikan pertolongan.
Si ojol yang siuman dari pingsan berspekulasi jika dirinya dibegal penumpang. Ojol langsung menyampaikan ke teman-temannya, jika dia baru saja dibegal penumpang.
Kejadian itu langsung membuat geger. Beberapa rekan ojol langsung berdatangan ke lokasi kejadian. Kasus pun langsung ditangani kepolisian.
Kanitreskrim Polsek Ubud Iptu Dewa Pramantara membenarkan kejadian tersebut. Namun polisi menegaskan itu bukan pembegalan. Melainkan kecelakaan lalu lintas akibat Out of Control (OC).
“Tadi saat kami intograsi si pengendara ojek sempat diminta hati-hati oleh penumpangnya. Karena jalan tanjakan setelah jembatan.
Karena si ojek mengoper persneling motornya maka kagetlah si penumpang. Sehingga sempat leher si ojek dipegang sama penumpangnya itu, lalu terjatuh,” jelasnya.
Lanjut, Iptu Pramantara, penumpang kemudian dievakusi oleh warga dilarikan ke klinik. Sedangkan si ojek sempat pingsan, dan baru sadar setelah penumpangnya dievakuasi.
Maka yang ia ingat sebelum jatuh adalah lehernya sempat dipegang. “Karena itulah si ojek mengaku ke teman-temannya sempat dibegal.
Ketika kami selidiki dan telusuri itu hanyalah OC, terlebih barang-barangnya tidak ada yang hilang. Bahkan pengancaman juga tidak ada, melainkan si pengendara menyuruh hati-hati di tanjakan,” pungkasnya.