NEGARA– Tamu dan pengelola vila di Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo, Kamis (27/3) pagi dibuat gempar.
Heboh para tamu dan pengelola vila itu menyusul temuan mayat salah seorang wisatawan asing (wisman) di dasar kolam.
Wisman yang belakangan diketahui bernama Eliel Jaakko Rudolf Walden, 23, diduga tewas setelah terjatuh ke kolam dalam kondisi mabuk berat.
Menurut informasi, korban yang merupakan pemain atau atlet surfing tersebut menginap vila tempat korban ditemukan dalam keadaan meninggal.
Sebelum ditemukan meninggal di dasar kolam pada Kamis pagi sekitar pukul 04.00 wita, korban bersama temannya, Samuel Kari Ilmari Tanskanen, 23, jalan-jalan dari luar vila yang juga warga Finlandia dalam kondisi mabuk.
Setelah masuk ke dalam areal vila, korban dan temannya di seputaran kolam renang dan lapangan basket. Salah satu karyawan vila yang melihat kedua pemuda ini mabuk, menemani sekaligus mengawasi.
Hingga sekitar pukul 03.00 wita, karyawan vila dan teman korban ke dapur meninggalkan korban di sekitar kolam.
Selanjutnya, berselang satu jam kemudian, karyawan vila mencari korban ke sekitar vila. Karena kondisi vila gelap, karyawan vila mencoba mencari di kolam renang dengan penerangan senter handphone dan menemukan korban berada di dasar kolam dalam keadaan posisi tengadah.
Korban kemudian diangkat dari dasar kolam dengan kondisi sudah meninggal.
“Menurut informasi, korban diduga dalam kondisi mabuk dan terjatuh ke kolam,” kata Kapolsek Mendoyo Kompol I Made Karsa.
Kepolisian yang mendapat laporan kejadian tersebut langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP).
Dari hasil pemeriksaan luar dan olah TKP, korban terdapat luka lecet pada lutut kanan, luka lecet bawah lutut kiri, mata kaki kiri, luka gores pada dahi sebelah kiri. Dari mulut dan hidung juga mengeluarkan darah, serta lebam mayat pada dahi, pundak kanan dan kiri, telapak tangan dan punggung.
“Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik. Korban meninggal diduga karena terjatuh ke kolam dalam kondisi mabuk,” tegasnya.
Jenazah korban selanjutnya dibawa ke RSU Negara guna proses lebih lanjut.
Namun karena pendingin kamar mayat di rumah sakit yang baru dibangun tersebut belum optimal, akhirnya jenazah korban dibawa ke RSUP Sanglah Denpasar.