SUKASADA – Kecelakaan maut kembali terjadi di KM 12 Jalan Raya Singaraja-Denpasar. Sebuah sepeda motor mengalami kecelakaan tunggal di ruas jalan tersebut.
Akibatnya satu orang tewas, sementara dua orang lainnya mengalami luka berat. Korban luka-luka kini masih menjalani perawatan di RSUD Buleleng.
Kecelakaan itu terjadi di tikungan maut, yang berlokasi tak jauh dari SDN 4 Gitgit. Di lokasi ini sudah berkali-kali terjadi kecelakaan yang menelan korban jiwa.
Bukan hanya sepeda motor, sejumlah kendaraan seperti bus, truk, mobil boks, serta sepeda motor pernah celaka di jalur ini.
Terakhir kecelakaan terjadi pada pukul 12.15 siang kemarin (26/7). Sebuah sepeda motor dengan nomor polisi DK 4034 EV, mengalami kecelakaan tunggal di ruas jalan tersebut.
Sepeda motor itu diketahui dikemudikan oleh Ni Ketut Rastini, 35, warga Banjar Dinas Tingkih Kerep, Desa Jinengdalem, Kecamatan Buleleng.
Saat itu Rastini mengajak dua orang anaknya. Masing-masing Wayan Juli Antari, 15, dan Kadek Ebil Satria Wiguna, 10.
Rombongan ibu dan anak sebelumnya sempat pulang kampung ke rumah bajang Ketut Rastini di Desa Baturiti, Tabanan, pada Kamis (25/7) lalu.
Kemarin, mereka hendak kembali ke Jinengdalem. Naas saat perjalanan kembali, mereka mengalami kecelakaan tunggal di tikungan maut itu.
Sepeda motor yang mereka kendarai terjun bebas ke rumah milik Nyoman Sri Ardana, warga Desa Gitgit, Sukasada, Buleleng.
Kasatlantas Polres Buleleng AKP Putu Diah Kurniawandari yang dikonfirmasi terpisah mengatakan, polisi masih melakukan penelusuran terhadap peristiwa tersebut.
Pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sejauh ini polisi belum menarik kesimpulan. Namun tak menutup kemungkinan kecelakaan dipicu rem blong.
“Dugaan sementara memang pengemudi tidak bisa mengendalikan kendaraannya, sehingga langsung melaju lurus begitu saja. Kami akan cek lebih lanjut kendaraannya, apakah ada kegagalan fungsi atau bagaimana,” kata AKP Diah.
Kemarin, jenazah korban langsung dipulangkan ke rumah duka. Pihak keluarga masih menanti hari baik untuk proses upacara perabuan korban.