DENPASAR – Seorang pemuda bernama Ade Raffy Putra Arya, 18, nyaris tewas. Ade Raffy Putra Arya nyaris meregang nyawa setelah diduga melakukan percobaan bunuh diri
dengan cara meloncat dari ketinggian tower di Desa Tegalkerta, Jalan Batu Karu Gang Padang, Denpasar Barat, Minggu (27/12) sore.
Beruntung nyawa salah seorang karyawan jasa ekspedisi di Ubung, Denpasar, itu dapat diselamatkan lantaran ada seorang warga yang bergegas memanjat tower dan menurunkan pemuda itu dari ketinggian.
Menurut informasi, dari sejumlah warga yang berada di lokasi kejadian, ulah nekat pemuda itu diduga dilatarbelakangi depresi.
Menurut saksi Abdullah Karim, ketika berada di warung, dia mendengar tangisan seorang pemuda. Abdullah lalu keluar dari warung.
Dan, ternyata benar pemuda yang dimaksud itu tengah menangis sambil berjalan. Korban datang dari arah barat menuju kea rah tower.
Tak berselang lama, terdengan suara wanita terkesan memanggil anaknya. Setelah dipastikan, ternyata
adalah ibu korban yang tengah memanggil korban yang berusaha memanjat tower.
Korban sendiri menghiraukan teriakan ibunya. Korban Ade Raffy terus memanjat hingga mencapai ketinggian 8 meter.
Mengetahui anaknya tak bisa dicegah, ibu Ade Raffy pingsan di TKP. Di lain sisi, seorang warga setempat segera bergegas naik tower.
Aksi heroik warga ini dengan cepat menahan dan menurunkan Raffy dari ketinggian. “Raffy sampai lemas. Beruntung pihak BPBD cepat datang dan menurunkan Raffy dari ketinggian,” kata Abdullah.
Kepada petugas, Raffy mengaku nekat melakukan percobaan bunuh diri lantaran kesal. “Dia sakit hati karena dimarahi orangtuanya.
Selain itu, korban putus asa karena di PHK dari tempat kerjanya setelah dituduh menghilangkan barang pelanggan,” beber sumber lain.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar IB Joni Ariwibawa membenarkan terkait adanya laporan diduga kasus percobaan bunuh diri.
Setelah mendapat laporan dari warga, tim langsung dikerahkan ke lokasi kejadian. Sebelum tim BPBD datang, warga sudah melakukan evakuasi terhadap korban agar korban tidak nekat lompat dari tower tersebut.
“Kami membantu melakukan evakuasi. Ya, diduga depresi. Karena masih lemas, kami evakuasi ke RS Sanglah,” tutur IB Joni Arimbawa.