SEMARAPURA – Pelaku pembuangan orok di saluran irigasi Subak Penasan, Dusun Penasan, Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Senin (27/8) lalu hingga kini masih misterius.
Padahal, sejumlah warga sudah diperiksa, namun belum juga menuai hasil. Kapolsek Banjarangkan AKP. Ni Luh Wirati menjelaskan, hingga saat ini kasus penemuan orok itu masih dalam lidik.
Sampai saat ini pihaknya belum melihat ada warga yang patut dicurigai telah melakukan pembuangan orok itu.
“Kami sudah memeriksa beberapa orang saksi termasuk Kadus Penasan yang melihat pertama kali orok tersebut,” ungkapnya.
Seperti diberitakan, Warga Dusun Penasan, Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan dibuat heboh oleh penemuan orok di saluran irigasi Subak Penasan, Senin pagi (27/8).
Orok yang seluruh tubuhnya terendam air irigasi itu ditemukan dalam kondisi telanjang bulat dengan tali pusar yang masih menempel tanpa ari-ari.
Orok yang diperkirakan berusia 5-6 bulan masa kandungan berjenis kelamin perempuan itu pertama kali ditemukan Kadus Penasan, Desa Tihingan, I Made Parwata sekitar pukul 08.00.
Pada saat itu ia hendak mengantar istrinya untuk bercocok tanam di sawah. Seperti biasanya, ia sendiri melihat ke saluran irigasi untuk memastikan tidak ada sampah yang menumpuk di saluran irigasi itu.
“Saya kemudian lihat orok itu. Awalnya saya kira anak babi, tapi saya perhatikan lagi ternyata ada tangannya seperti tangan manusia,” katanya