25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:30 AM WIB

Masuk Fase Kritis, Ditlantas Usir Sopir Truk Masuk KRB Gunung Agung

RadarBali.com – Di tengah kepungan bencana, perut masih harus tetap diisi. Namun tentu, nyawa tetap yang utama.

Demi kepentingan keselamatan nyawa warga inilah Direktorat Lalu Lintas Polda Bali mengambil tindakan tegas.

Sejumlah sopir truk yang bandel dan nekat mencari pasir dengan memasuki Kawasan Rawan Bencana (KRB) erupsi Gunung Agung segera diusir.

Direktur Lalu Lintas Polda Bali Kombes Anak Agung Made Sudana mengaku geleng-geleng kepala atas ulah para sopir truk itu.

Pasalnya Gunung Agung sedang dalam status peningkatan aktivitas. Pihak PVMBG pun menaikkan status dari siaga ke awas. Namun tetap saja ada warga yang bandel.

“Itu artinya masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki atau pengunjung serta wisatawan agar tidak berada,

tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya, mulai dari radius 8 sampai dengan 10 km dari kawah Gunung Agung,” ucapnya.

Imbuh Susana zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual atau terbaru.

“Saya sangat menyayangkan adanya tindakan nekat para sopir truk itu. Para sopir seharusnya mengikuti imbauan dan petunjuk dari pemerintah, sehingga tidak ada korban jiwa jika Gunung Agung mengalami erupsi magmatik,” tegasnya.

Kombes Sudana mengaku pihaknya telah menugaskan lima orang personel Ditlantas yang terlibat dalam Operasi Aman Nusa Agung II-2017 untuk patroli secara intens di Desa Sebudi, Selat, Karangasem.

“Jika menemukan sopir truk yang bandel maka polisi akan melarang dan mengusir agar tidak masuk ke KRB,” ucap mantan Kabid Humas Polda Bali ini, Rabu (29/11) sore.

Perwira melati tiga ini meminta kepada para sopir truk, untuk sementara waktu tidak mengambil pasir di wilayah yang masuk KRB.

Jika sudah diingatkan masih tetap bandel maka pihaknya tidak segan-segan akan mengambil tindakan tegas.

“Tindakan tegas itu bukan tanpa alasan. Kita tidak ingin, jika kendaraan truk nantinya akan menghalangi jalur evakuasi warga ketika terjadi erupsi. Ini demi kebaikan kita semua,” pungkasnya. 

RadarBali.com – Di tengah kepungan bencana, perut masih harus tetap diisi. Namun tentu, nyawa tetap yang utama.

Demi kepentingan keselamatan nyawa warga inilah Direktorat Lalu Lintas Polda Bali mengambil tindakan tegas.

Sejumlah sopir truk yang bandel dan nekat mencari pasir dengan memasuki Kawasan Rawan Bencana (KRB) erupsi Gunung Agung segera diusir.

Direktur Lalu Lintas Polda Bali Kombes Anak Agung Made Sudana mengaku geleng-geleng kepala atas ulah para sopir truk itu.

Pasalnya Gunung Agung sedang dalam status peningkatan aktivitas. Pihak PVMBG pun menaikkan status dari siaga ke awas. Namun tetap saja ada warga yang bandel.

“Itu artinya masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki atau pengunjung serta wisatawan agar tidak berada,

tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya, mulai dari radius 8 sampai dengan 10 km dari kawah Gunung Agung,” ucapnya.

Imbuh Susana zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual atau terbaru.

“Saya sangat menyayangkan adanya tindakan nekat para sopir truk itu. Para sopir seharusnya mengikuti imbauan dan petunjuk dari pemerintah, sehingga tidak ada korban jiwa jika Gunung Agung mengalami erupsi magmatik,” tegasnya.

Kombes Sudana mengaku pihaknya telah menugaskan lima orang personel Ditlantas yang terlibat dalam Operasi Aman Nusa Agung II-2017 untuk patroli secara intens di Desa Sebudi, Selat, Karangasem.

“Jika menemukan sopir truk yang bandel maka polisi akan melarang dan mengusir agar tidak masuk ke KRB,” ucap mantan Kabid Humas Polda Bali ini, Rabu (29/11) sore.

Perwira melati tiga ini meminta kepada para sopir truk, untuk sementara waktu tidak mengambil pasir di wilayah yang masuk KRB.

Jika sudah diingatkan masih tetap bandel maka pihaknya tidak segan-segan akan mengambil tindakan tegas.

“Tindakan tegas itu bukan tanpa alasan. Kita tidak ingin, jika kendaraan truk nantinya akan menghalangi jalur evakuasi warga ketika terjadi erupsi. Ini demi kebaikan kita semua,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/