DENPASAR – Polisi terus mendalami keterangan dua perampok jaringan Palembang, Sumatera Selatan yang didor karena melawan saat ditangkap di Lapangan Astina, Gianyar, Selasa (27/11) lalu.
Keduanya adalah Ilham Wahli Saputra, 28, dan Muhammad Alpian, 20. Keterangan keduanya diperlukan karena ada indikasi ada pelaku lain yang masih berkeliaran di Bali.
Yang menarik, kepada petugas, pelaku mengaku hendak beraksi di Gianyar. Namun, sebelum niat itu terwujud, mereka keburu ditangkap polisi.
“Mereka diamankan saat sedang mengincar korban warga Gianyar. Karena melawan, mereka lalu ditembak. Setelah itu diinterogasi secara maraton,” tutur sumber petugas.
Para pelaku ini datang ke Bali pada akhir bulan September hanya untuk melakukan aksi pencurian dengan target utama nasabah bank.
Untuk mengelabui petugas, pelaku tinggal ditempat berbeda saat berada di Bali. Seperti diketahui, Ilham Wahli Saputra, ngekos di kawasan Jalan Kebo Iwa Gang Kebo Ireng I Nomor. 1, Denpasar Barat.
Sedangkan Muhamad Alpian berdomisili di Muding, Jalan Gatot Subroto Barat, Denpasar Barat. Mereka mulai beraksi sejak awal bulan Oktober hingga November dan sempat beraksi di Lombok NTB.
Total hasil yang didapat mencapai Rp 200 juta. “Mereka mengaku hanya berdua saja dan baru beraksi di 5 TKP. 4 di Bali dan 1 di NTB. Tapi, kami tidak percaya begitu saja sehingga kami tetap melakukan penyisiran di wilayah Bali,” cetus sumber.
Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Andi Fairan mengaku pihaknya tidak main-main dengan pelaku kejahatan yang meresahkan masyarakat Bali.
“Kami terus melakukan penyisiran, jika masih ada jaringan dari dua pelaku ini yang berkeliaran maka akan mendapatkan giliran yakni sanksi tegas,” tuturnya.