KUTA SELATAN – Kesigapan pemerintah dan stake holder pariwisata Bali merespons erupsi Gunung Agung patut diacungi jempol.
Sayangnya, hal serupa tak dilakukan terkait kasus jambret yang kian meresahkan para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Ironisnya, kasus jambret banyak terjadi di wilayah yang menjadi jujukan wisatawan untuk berwisata dan menghabiskan liburan akhir tahun.
Salah satunya di wilayah Polsek Kuta Selatan. Dan, nasib sial itu dialami fotografer asal Amerika Serikat, Ira Leaf Ransom Lippkke, 43.
Korban menjadi korban jambret Jumat (29/12) sekitar pukul 03.00 dini hari. Ira Leaf menjadi korban komplotan jambret yang digawangi Mercy Efendi David, 23, dan Irenrehan, 25.
Beruntung, tak butuh waktu lama, kedua pelaku berhasil dibekuk di Jalan Gunung Antena No. 6, Kerobokan.
Karena cepat ditangkap, barang korban seperti iPhone 7 S+, Ipad, charger IPhone, kamera Olympus Tought T 5, kaca mata Dark Bray, baju kaos Apolis, dan uang senilai USD 224 dolar plus Rp 450 ribu berhasil diamankan dari pelaku.
“Pelaku pasrah saat ditangkap. Tak bisa mengelak karena barang korban ada pada mereka. Masih utuh, belum dipakai,” ucap Kanitreskrim Polsek Kuta Selatan Iptu Andi Yaqin, Jumat (29/12).
Terkait penangkapan yang cepat, yakni kurang dari sembilan jam pasca kejadian, Iptu Yaqin menjawab keduanya terlacak dari salah satu barang berharga milik korban.
“Berdasar informasi di tempat kejadian iPhone korban hilang. Pengecekan dengan IT mengarah pada alamat tinggal kedua pelaku di Jalan Gunung Antena Kerobokan,” tandas.
Menariknya, Yaqin menyebut para pelaku pencurian merangkap jambret ini nekat beraksi karena tak punya bekal tahun baru.
“Karena butuh uang. Pelaku utama (Mercy Efendi David red) baru berhenti kerja sebagai security Beachwalk. Hasil curian itu mau digunakan untuk tahun baru,” jelasnya.
