27.2 C
Jakarta
1 Mei 2024, 4:47 AM WIB

Solusi Pembelajaran di Tengah Pandemi Covid-19

PANDEMI Covid – 19 memang menakutkan, terlebih lagi bagi kami para kaum pelajar. Datangnya virus corona memang tak terduga, ia bisa menempel dimanapun dan kapanpun.

Kami yang harus mencari ilmu di luar rumah dan berbaur dengan siapapun baik di jalan maupun di sekolah harus selalu berhati – hati.

Masa pandemi ini, kami diharuskan untuk melakukan pembelajaran dari rumah dan menggunakan media massa sebagai solusinya.

Pembelajaran dari rumah tersebut mengharuskan kami untuk mempunyai media sosial dan ponsel pintar.

Bagi mereka yang mempunyai fasilitas memadai dari orang tua tidaklah masalah terlebih lagi orang tua mereka lebih dari kata cukup utuk memenuhi kebutuhan anaknya.

Sementara itu, mereka yang orang tuanya penghasilan sehari – harinya pas – pasan, harus sedikit bersabar untuk memiliki ponsel pintar sendiri,

dikarenakan uang yang dihasilkan oleh orang tua mereka tak hanya untuk membeli ponsel pintar saja namun untuk kebutuhan yang lainnya.

Jika mereka sudah memiliki ponsel pintar, mereka juga harus memikirkan paket data yang digunakan untuk mengakses media sosial.

Walaupun pada saat ini sudah disediakan paket data atau kuota belajar namun tetap saja kuota belajar yang diberikan pemerintah belum bisa memenuhi kebutuhan pembelajaran bagi mereka.

Tak hanya pelajar yang kebingungan dalam situasi pandemi ini para guru ataupun dosen juga kebingungan dalam menghadapi situasi ini.

Mereka harus pintar dalam mengatur pembelajaran dan tak jarang pembelajaran yang direncanakan tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan sehingga mereka harus merubah perencanaan pembelajaran tersebut.

Terdapat beberapa solusi dalam pembelajaran di era pandemi ini. Solusi pembelajaran yang pertama yaitu dengan menggunakan media pembelajaran digital.

Cara membuat media pembelajaran pada era pandemi ini yaitu dengan membuat media pembelajaran digital, bisa dibuat di Microsoft Power Point maupun pada Macromedia Flash (Adobe Flash).

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat media pembelajaran tersebut yaitu :

1.       Warna atau kontras pada slide powerpoint

2.       Penomeran atau bullet

3.       Huruf yang digunakan

Huruf yang dianjurkan yaitu Arial, Tahoma, Arial Black. Huruf harus konsisten, sederhana, dan jelas. Besar huruf minimal 32 pt untuk judul dan 28 pt untuk sub judul. Kita juga harus menghindari penggunaan huruf capital.

4. Background/ template (sederhana, kontras, dan konsisten)

5. Visualisasi (gambar, animasi, audio, dan lain – lain)

Unsur terpenting  dalam media pembelajaran digital yaitu visualisasi. Tidak hanya kata – kata tetapi visualisasi sangat diperlukan karena dapat memperjelas fakta, konsep, prinsip, dan prosedur.

Visualisasi yang sering digunakan yaitu gambar, grafik, bagan, animasi, video, dan audio. Mereka sangat diperlukan agar media pembelajaran digital menjadi menarik tetapi jangan terlalu berlebihan. Tanpa visualisasi suatu media pembelajaran digital tidak akan terasa hidup. Jumlah kata dalam 1 bingkai maksimal 25 kata.

Media pembelajaran digital tersebut jika sudah dibuat di Microsoft Power Point maupun pada Macromedia Flash (Adobe Flash), maka kita tinggal melakukan perekam pada media pembelajaran tersebut  kemudian diupload ke youtube.

 

Solusi kedua yaitu dengan menggunakan media pembelajaran konvensional, media tersebut kemudian dibuat video dan dimasukkan ke dalam youtube.

Media yang saya buat menggunakan peralatan dan bahan  yang sangat sederhana, yaitu dengan menggunakan triplek bekas, kertas origami, dan doubletip sebagai bahan dari media tersebut.

Peralatan yang digunakan yaitu dengan menggunakan gunting, penggaris, dan gergaji untuk memotong triplek.

Media yang dibuat yaitu berupa monopoli di dalamnya berisi gambar maupun soal terkait materi yaitu listrik statis dan dinamis untuk menguji pengetahuan mereka terkait materi tersebut.

Selain itu terbesit di kepala saya untuk membuat media pembelajaran dengan memanfaatkan triplek bekas dan didalamnya terdapat rangkaian listrik dinamis yang langsung dihubungkan dengan listrik PLN.

Hal tersebut membuat pembelajarn menjadi menarik, mudah dibuat dan digunakan. Percobaan sederhana juga dapat dilakukan untuk menunjang pembelajaran dengan menggunakan peralatan sederhana.

Misalnya menggunakan penggaris dan potongan kertas, serta sedotan dapat digunakan untuk menunjang pembelajaran.

Kebanyakan dari siswa khususnya siswa SD memerlukan media pembelajaran yang konkrit atau nyata dan dapat diperoleh dari lingkungan sekitar serta mudah digunakan. 

Pembelajaran akan terasa menarik apabila siswa dapat mengoperasikannya langsung serta di desain menarik mungkin untuk menambah semangat belajar mereka. (Nok Siamah/Universitas Muhammadiyah Purworejo)

 

PANDEMI Covid – 19 memang menakutkan, terlebih lagi bagi kami para kaum pelajar. Datangnya virus corona memang tak terduga, ia bisa menempel dimanapun dan kapanpun.

Kami yang harus mencari ilmu di luar rumah dan berbaur dengan siapapun baik di jalan maupun di sekolah harus selalu berhati – hati.

Masa pandemi ini, kami diharuskan untuk melakukan pembelajaran dari rumah dan menggunakan media massa sebagai solusinya.

Pembelajaran dari rumah tersebut mengharuskan kami untuk mempunyai media sosial dan ponsel pintar.

Bagi mereka yang mempunyai fasilitas memadai dari orang tua tidaklah masalah terlebih lagi orang tua mereka lebih dari kata cukup utuk memenuhi kebutuhan anaknya.

Sementara itu, mereka yang orang tuanya penghasilan sehari – harinya pas – pasan, harus sedikit bersabar untuk memiliki ponsel pintar sendiri,

dikarenakan uang yang dihasilkan oleh orang tua mereka tak hanya untuk membeli ponsel pintar saja namun untuk kebutuhan yang lainnya.

Jika mereka sudah memiliki ponsel pintar, mereka juga harus memikirkan paket data yang digunakan untuk mengakses media sosial.

Walaupun pada saat ini sudah disediakan paket data atau kuota belajar namun tetap saja kuota belajar yang diberikan pemerintah belum bisa memenuhi kebutuhan pembelajaran bagi mereka.

Tak hanya pelajar yang kebingungan dalam situasi pandemi ini para guru ataupun dosen juga kebingungan dalam menghadapi situasi ini.

Mereka harus pintar dalam mengatur pembelajaran dan tak jarang pembelajaran yang direncanakan tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan sehingga mereka harus merubah perencanaan pembelajaran tersebut.

Terdapat beberapa solusi dalam pembelajaran di era pandemi ini. Solusi pembelajaran yang pertama yaitu dengan menggunakan media pembelajaran digital.

Cara membuat media pembelajaran pada era pandemi ini yaitu dengan membuat media pembelajaran digital, bisa dibuat di Microsoft Power Point maupun pada Macromedia Flash (Adobe Flash).

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat media pembelajaran tersebut yaitu :

1.       Warna atau kontras pada slide powerpoint

2.       Penomeran atau bullet

3.       Huruf yang digunakan

Huruf yang dianjurkan yaitu Arial, Tahoma, Arial Black. Huruf harus konsisten, sederhana, dan jelas. Besar huruf minimal 32 pt untuk judul dan 28 pt untuk sub judul. Kita juga harus menghindari penggunaan huruf capital.

4. Background/ template (sederhana, kontras, dan konsisten)

5. Visualisasi (gambar, animasi, audio, dan lain – lain)

Unsur terpenting  dalam media pembelajaran digital yaitu visualisasi. Tidak hanya kata – kata tetapi visualisasi sangat diperlukan karena dapat memperjelas fakta, konsep, prinsip, dan prosedur.

Visualisasi yang sering digunakan yaitu gambar, grafik, bagan, animasi, video, dan audio. Mereka sangat diperlukan agar media pembelajaran digital menjadi menarik tetapi jangan terlalu berlebihan. Tanpa visualisasi suatu media pembelajaran digital tidak akan terasa hidup. Jumlah kata dalam 1 bingkai maksimal 25 kata.

Media pembelajaran digital tersebut jika sudah dibuat di Microsoft Power Point maupun pada Macromedia Flash (Adobe Flash), maka kita tinggal melakukan perekam pada media pembelajaran tersebut  kemudian diupload ke youtube.

 

Solusi kedua yaitu dengan menggunakan media pembelajaran konvensional, media tersebut kemudian dibuat video dan dimasukkan ke dalam youtube.

Media yang saya buat menggunakan peralatan dan bahan  yang sangat sederhana, yaitu dengan menggunakan triplek bekas, kertas origami, dan doubletip sebagai bahan dari media tersebut.

Peralatan yang digunakan yaitu dengan menggunakan gunting, penggaris, dan gergaji untuk memotong triplek.

Media yang dibuat yaitu berupa monopoli di dalamnya berisi gambar maupun soal terkait materi yaitu listrik statis dan dinamis untuk menguji pengetahuan mereka terkait materi tersebut.

Selain itu terbesit di kepala saya untuk membuat media pembelajaran dengan memanfaatkan triplek bekas dan didalamnya terdapat rangkaian listrik dinamis yang langsung dihubungkan dengan listrik PLN.

Hal tersebut membuat pembelajarn menjadi menarik, mudah dibuat dan digunakan. Percobaan sederhana juga dapat dilakukan untuk menunjang pembelajaran dengan menggunakan peralatan sederhana.

Misalnya menggunakan penggaris dan potongan kertas, serta sedotan dapat digunakan untuk menunjang pembelajaran.

Kebanyakan dari siswa khususnya siswa SD memerlukan media pembelajaran yang konkrit atau nyata dan dapat diperoleh dari lingkungan sekitar serta mudah digunakan. 

Pembelajaran akan terasa menarik apabila siswa dapat mengoperasikannya langsung serta di desain menarik mungkin untuk menambah semangat belajar mereka. (Nok Siamah/Universitas Muhammadiyah Purworejo)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/